Pondok Ramadan Wahana Integrasi Pendidikan Agama dan Akhlaqul Karimah bagi Santri
Memasuki Bulan Ramadan 1445 H, TPQ Al Hidayah dengan penuh semangat menerapkan konsep unik, yakni Pondok Ramadan sebagai wahana integrasi pendidikan agama dan akhlaqul karimah bagi santri.

Image: Pondok Ramadan Wahan...

Memasuki Bulan Ramadan 1445 H, TPQ Al Hidayah dengan penuh semangat menerapkan konsep unik, yakni Pondok Ramadan sebagai wahana integrasi pendidikan agama dan akhlaqul karimah bagi santri.

Langkah tersebut diambil untuk memaksimalkan potensi pendidikan dan mengajarkan nilai-nilai agama serta akhlak yang baik kepada generasi muda di masjid Al Hidayah Perum Biting Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Saat dimintai keterangan di sela kegiatannya, Senin (1/4/2024), Kepala TPQ Al Hidayah Desa Kutorenon Muasshomah mengungkapkan, bahwa Pondok Ramadan merupakan komitmen penuh dalam meningkatkan pemahaman santri terhadap agama, khususnya praktik ibadah selama Bulan Ramadan. Lebih dari itu, Pondok Ramadan juga menjadi ajang pembelajaran bagi santri dalam hal bergaul dengan akhlak yang baik.

"Pondok Ramadan kami laksanakan pada hari Jumat selama liburan sekolah, dengan tujuan memperdalam pemahaman santri tentang agama, terutama praktik ibadah di Bulan Ramadan ini," ungkapnya.

Proses Pondok Ramadan dibagi menjadi dua tahap. Sebelum Salat Jumat, dimulai dengan sholat Dhuha berjemaah dan dilanjutkan dengan Kuliah Tujuh Menit (Kultum), yang kemudian diikuti dengan pembelajaran sesuai kelas masing-masing. Setelah Salat Jumat, santri kembali untuk pembelajaran hingga adzan maghrib untuk berbuka bersama dan salat berjemaah.

"Jadwal Pondok Ramadan dimulai pukul 07.30 dengan sholat Dhuha berjemaah. Sebelum sholat Jumat, santri boleh pulang untuk sholat, namun wajib kembali ke masjid sebelum pukul 13.00 untuk berbuka bersama dan melaksanakan sholat Maghrib berjamaah sebelum pulang," jelas Muasshomah.

Dengan Pondok Ramadan tersebut, Muasshomah berharap dapat menanamkan pada santri nilai-nilai keimanan yang kuat serta akhlak yang mulia. Ia percaya bahwa bekal agama dan akhlakul karimah akan membantu santri dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama dalam berinteraksi dengan masyarakat secara positif.

“Langkah ini menjadi langkah konkret dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai agama dan akhlak di tengah-tengah generasi muda,” pungkasnya. (KIM Kutorenon/Juna)

Sumber : https://portalberita.lumajangkab.go.id/main/baca/aXGNfZVy

Baca Artikel Lainnya :