- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
POP Syarifuddin Gelar Bedah Modul Pendamping Guru Moderasi Beragama

Keterangan Gambar : POP Syarifuddin Gela
Lumajang - Program Organisasi Penggerak (POP) Pondok Pensantren Kyai Syarifuddin menggelar Preliminary Workshop Modul Pendamping Guru Berbasis Moderasi Beragama pada Pembelajaran Tematik Kelas III Sekolah Dasar Sasaran Intervensi Lumajang dan Banyuwangi di Hall Hotel Aby Jl. Soekarno - Hatta, Kamis (21/07/2022).
Ketua POP Syarifuddin, Dr. Qurrotin A'yun,Lc mengatakan, workshop ini digelar untuk menyempurkan modul pendamping guru dalam moderasi beragama. Sehingga perlu adanya masukan dari Kemenag, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Guru dari Banyuwangi dan Lumajang serta masyarakat.
"Dengan adanya saran, kritik dan masukan, modul ini bisa menjadi peganggan para guru baik di SD dan MI," ungkapnya.
Tim dari Kemenag Lumajang, Drs.H. Mudhofar mengatakan, pihaknya sangat mendukung langkah dari POP Syarifuddin dalam membuat modul pendamping guru untuk moderasi beragama. Sehingga akan memudahkan guru dalam melaksanankan pengajaran dengan memegang modul memasukan moderasi beragama.
"Modul ini harus ada langkah berpikir, bersikap dan bertindak guru bersama murid, semacam aplikasi atau contohnya," jelasnya.
Sementara itu, Pendeta Jackson asal Banyuwangi mengatakan, modul ini perlu adanya implementasi penerapan dan contoh dalam memahami moderasi agama. Sehingga, didalam kelas siswa yang memiliki agama berbeda tidak seperti dulu dengan tidak mengikuti pelajaran agama.
"Dulu, pengalaman saya, tidak ikut kelas dalam mata pelajara agama, karena teman sekelas beragama islam," paparnya. (har/red)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Ketersediaan Gas LPG 3Kg di Lumajang Diterapkan dengan Kebijakan Terbaru
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung