- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Warga Usul Mobil Elf Isuzu Laka Kereta Jadi Monumen di Lumajang

Keterangan Gambar : Warga Usul Mobil Elf
Lumajang - Kecelakaan Kereta Api Probowangi VS Elf Isuzu di perlintasan kereta Desa Ranupakis Kecamatan Klakah menjadi yang paling tragis. Pasalnya, ada 15 penumpang dalam kejadian pada Minggu malam (19/11/2023), 11 diantaranya meninggal dunia dan 4 lainnya luka berat.
Sutikno, warga Ranupakis menyatakan lokasi tersebut memang sering terjadi kecelakaan. Kondisi perlintasan tanpa palang pintu membuat pengendara kadang lengah sehingga tanpa menoleh kanan-kiri, langsung melintas saja.
Warga memberikan saran agar mobil Isuzu Elf yang kecelakaan bisa dijadikan monumen di dekat perlintasan agar menjadi saksi sejarah. Sehingga warga yang melintas selalu mengingat peristiwa tragis tersebut, sehingga saat melintas di rel kereta Ranupakis selalu berhati-hati.
“Kalau bisa kita usulkan, mobil Elf itu dijadikan monumen di dekat pintu perlintasan agar selalu menjadi pengingat bagi warga yang melintas agar selalu waspada,” terangnya.
Para korban kecelakaan merupakan warga Surabaya yang hendak pulang dari acara reuni sekolah di Banyuwangi. Diduga, sopir mengikuti petunjuk google map dan melewati jalur alternatif untuk menuju Kecamatan Klakah dan tembus ke Kecamatan Ranuyoso. Kondisi gelap dan sopir tidak paham medan, sehingga tidak sadar jika didepannya ada perlintasan kereta api tanpa palang pintu.(Yd/red)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Keberhasilan Pelaksanaan PKM Internasional di Malaysia
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang