- Prestasi Gemilang di Tingkat Jatim 2024 untuk Implementasi Pesantren Sehat
- Penghapusan Sanksi Denda Administrasi untuk Enam Jenis Pajak Daerah di Lumajang
- Penyelidikan Motif Pembunuhan Terus Berlanjut di Kebun Tebu Ranuyoso Lumajang
- Puluhan Ribu Butir Pil Anjing Ditemukan dalam Pengungkapan Berbahaya oleh Polres Lumajang
- Penangkapan Pelaku Carok di Ranuyoso Lumajang
- Kejadian Carok Menjadi Sorotan Masyarakat di Ranuyoso Lumajang
- Kejadian Carok di Ranuyoso Lumajang Berujung Tragedi Fatal
- Upaya Berkelanjutan untuk Mempercepat Pengentasan Kemiskinan Melalui Beragam Inisiatif
- Distribusi Logistik Pilkada di Tingkat Kecamatan Selesai Dilaksanakan oleh KPU Lumajang
- Pengamanan Pemungutan Suara Pilkada 2024 Melibatkan 1.650 Personel dari Polres Lumajang
Perpustakaan Lumajang: Membaca Masa Depan, Mencetak Generasi Emas
Di Kabupaten Lumajang, perpustakaan bukan lagi sekadar tempat buku-buku berjajar rapi di rak. Di bawah sinar pagi yang hangat, suasana di sebuah perpustakaan desa tampak hidup: anak-anak sibuk membaca buku cerita, ibu-ibu mengikuti pelatihan digital, dan remaja berdiskusi tentang ide bisnis. Perpustakaan di sini telah berubah menjadi tempat pemberdayaan masyarakat, mendekatkan visi Indonesia Emas 2045 melalui literasi berbasis inklusi sosial.
Image: Perpustakaan Lumajan...
Di Kabupaten Lumajang, perpustakaan bukan lagi sekadar tempat buku-buku berjajar rapi di rak. Di bawah sinar pagi yang hangat, suasana di sebuah perpustakaan desa tampak hidup: anak-anak sibuk membaca buku cerita, ibu-ibu mengikuti pelatihan digital, dan remaja berdiskusi tentang ide bisnis. Perpustakaan di sini telah berubah menjadi tempat pemberdayaan masyarakat, mendekatkan visi Indonesia Emas 2045 melalui literasi berbasis inklusi sosial.
Tutik Endriyani, Fasilitator Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), menjadi salah satu sosok yang menggagas perubahan ini. Baginya, perpustakaan adalah ruang untuk membangun sumber daya manusia (SDM) unggul.
“Literasi adalah pintu gerbang. Ketika masyarakat memahami informasi, mereka bisa beradaptasi dengan perubahan dan meningkatkan kualitas hidup,” ujar Tutik sambil memantau salah satu kegiatan di perpustakaan Lumajang.
Ruang Literasi yang Berdaya
Di lingkungan pedesaan yang ada di Kabupaten Lumajang, perpustakaan desa kini menjadi tempat warga belajar keterampilan digital. Dalam ruangan sederhana yang dikelilingi rak-rak kayu, Umilati (40th), seorang ibu rumah tangga asal Desa Yosowilangun Kidul, dengan antusias menunjukkan produk kerajinan tangannya yang kini dipasarkan secara online.
“Dulu saya hanya membuat untuk kebutuhan keluarga. Setelah ikut pelatihan di perpustakaan, saya belajar memanfaatkan media sosial untuk menjual. Sekarang hasilnya cukup untuk membantu biaya sekolah anak-anak,” katanya sambil tersenyum.
Transformasi ini tidak terjadi begitu saja. Melalui TPBIS, perpustakaan-perpustakaan di Lumajang mengadopsi tiga strategi utama: peningkatan layanan informasi, pelibatan masyarakat, dan advokasi kebijakan. Program ini tidak hanya menyediakan akses buku, tetapi juga memfasilitasi pelatihan-pelatihan praktis seperti teknologi, keterampilan wirausaha, hingga pendampingan pelaku UMKM.
Mendukung Visi Indonesia Emas 2045
Kabupaten Lumajang tidak hanya melihat literasi sebagai program lokal, tetapi juga sebagai kontribusi nyata untuk visi besar Indonesia: menjadi negara maju dan berkelanjutan pada tahun 2045. Dengan memprioritaskan pengembangan SDM melalui literasi, daerah ini membuktikan bahwa upaya di tingkat akar rumput mampu berdampak signifikan.
“Literasi bukan sekadar kemampuan membaca atau menulis, tetapi bagaimana seseorang bisa mengolah informasi untuk bertindak lebih baik. Ketika masyarakat Lumajang diberdayakan, mereka menjadi motor penggerak pembangunan daerah dan bangsa,” jelas Tutik.
Kolaborasi untuk Masa Depan
Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi pemerintah daerah, komunitas lokal, dan masyarakat. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Lumajang Indra Wibowo Laksana, dalam sebuah kesempatan, menyampaikan bahwa program ini mencerminkan pentingnya perpustakaan sebagai ruang kolaborasi.
“Kami tidak ingin perpustakaan hanya menjadi tempat sunyi. Kami ingin menjadi pusat inovasi dan pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Dengan langkah-langkah nyata ini, Lumajang telah melangkah jauh. Dari rak buku sederhana hingga ruang pelatihan yang dinamis, perpustakaan di Lumajang menjadi salah satu pionir transformasi SDM menuju Indonesia Emas 2045. Di dalamnya, harapan, inovasi, dan masa depan dirajut, satu literasi pada satu waktu. (MC Kab. Lumajang/An-m)
Sumber : https://portalberita.lumajangkab.go.id/main/baca/aXGOf5Rt
Baca Artikel Lainnya :
- Posyandu Melati Jadi Teladan, Dorong Peningkatan Kesehatan Masyarakat di Lumajang
- Satgas Linmas Kecamatan Tempeh Gelar Apel Siaga, Siap Amankan Pilkada Serentak 2024
- Kabupaten Lumajang Raih Penghargaan Verifikasi Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Provinsi Jawa Timur 2024
- Pemerintah Desa Tukum Gelar Apel Satlinmas Jelang Distribusi Logistik Pilkada 2024
- Posyandu Melati Desa Kabuaran Harumkan Lumajang dengan Raihan Prestasi Tingkat Provinsi Jawa Timur
- Puluhan Ribu Butir Pil Anjing Ditemukan dalam Pengungkapan Berbahaya oleh Polres Lumajang
- Penangkapan Pelaku Carok di Ranuyoso Lumajang
- Kecelakaan Fatal Akibat Sambaran Petir di Lumajang
- Kejadian Carok Menjadi Sorotan Masyarakat di Ranuyoso Lumajang
- Kebakaran Misterius Melanda Destinasi Kuliner Tradisional di Lumajang
- Halo
- 5 parameter diabetes 1. lingkar perut jangan buncit, 2. gula darah puasa < 90 3. trigliceride < 150 4. hdl harus tinggi cwo > 40. cwe > 50 5. jgan hipertensi berikan penjelasan.
- Penyebab alveolitis
- Halo
- Pengertian aveolitis