- Tersangka Kasus Pelecehan Seksual Anak Ditemukan di Lumajang, Melibatkan Seorang Guru Honorer
- Kecelakaan Bus Ladju di Lumajang Akibat Sopir Meninggal Mendadak, Menabrak Pohon dan Masuk ke Pekarangan Warga
- Dukungan Terhadap Ranupani untuk Menjadi Desa Tangguh Bencana oleh Komisi B DPRD Lumajang
- Sosialisasi Sanitasi Aman di Lumajang: Penekanan pada Pentingnya Penyedotan Tinja Secara Berkala
- Penutupan Musim Tanam 2025 di Gunung Lemongan Lumajang Melalui Do'a Lintas Iman
- Pria di Lumajang Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Penipuan Gadai Mobil
- Selokambang: Ruang Pemulihan Alami yang Menjadi Tujuan Wisata Baru
- Warga Sumberwuluh Tingkatkan Kewaspadaan dan Kerja Sama Hadapi Ancaman Tanggul Terkikis oleh Lahar Dingin
- Operasi Pencarian Korban Kecelakaan Laut di Pantai Bambang Berakhir
- Pembentukan Desa Tangguh Bencana di Ranupani oleh BPBD Resmi Dilaksanakan
Membangun Masa Depan yang Penuh dengan Gambar-gambar AI Tak Masuk Akal: Sebuah Tinjauan Artikel Berl
Peer-reviewed paper published in Frontiers with nonsense AI images https://dailyai.com/2024/02/peer-reviewed-paper-published-in-frontiers-with-nonsense-ai-images/

Keterangan Gambar : Membangun Masa Depan
Sebuah publikasi terbaru dalam jurnal Frontiers mengungkapkan bahwa terdapat diagram yang dihasilkan oleh alat kecerdasan buatan (AI), khususnya MidJourney. Makalah tersebut membahas hubungan kompleks antara sel punca spermatogonia (SSCs) dan jalur sinyal JAK/STAT, yang sangat menarik bagi para peneliti dalam bidang kedokteran regeneratif dan perbaikan jaringan.
SSCs adalah jenis sel punca yang ditemukan di testis yang penting untuk produksi sperma dan kesuburan. Mereka memiliki kemampuan luar biasa untuk memperbaharui diri dan menghasilkan spermatogenesis, yang menghasilkan spermatozoa. Di sisi lain, jalur sinyal JAK/STAT adalah mekanisme penting untuk mentransmisikan sinyal dari berbagai sitokin dan faktor pertumbuhan dari permukaan sel ke DNA di inti sel, mempengaruhi ekspresi gen.
Sebuah diagram AI yang tidak masuk akal dimuat dalam makalah tersebut, dan hal ini menimbulkan keheranan dari para pembaca. Beberapa bahkan menyatakan ketidakpercayaan terhadap penggunaan MidJourney untuk membuat diagram tersebut, sementara yang lain mempertanyakan apakah seluruh artikel tersebut mungkin juga dihasilkan oleh AI atau hanya diagramnya saja.
Kejadian ini telah memicu diskusi tentang peran AI dalam penelitian ilmiah dan penerbitan. Proses peer review, yang biasanya dianggap sebagai benteng perlindungan terhadap ketidakakuratan dan pemalsuan, kini menjadi sorotan. Jika AI dapat menghasilkan diagram dan mungkin seluruh makalah, kepercayaan terhadap literatur ilmiah dapat tergerus - sesuatu yang banyak akademisi khawatirkan.
Sebuah statistik yang mengkhawatirkan menunjukkan bahwa "rata-rata makalah dibaca oleh kurang dari 1 orang, termasuk editor dan para reviewer." Semoga kejadian ini bukanlah upaya yang tidak bersalah untuk memperindah makalah, atau semacam satir atau uji coba, dan semoga tidak menemukan jalannya ke dalam tesis siapapun.
Sumber: https://t.co/hjQkRQDkal
Sumber gambar: Frontiers.
Sumber lainnya: Frontiers.
Sumber: https://t.co/aV1USo6Vt2
Sumber gambar: Frontiers.
Sumber lainnya: Frontiers.
Sumber gambar: Frontiers.
Sumber lainnya: Frontiers.