Transformasi AI dalam Penelitian Ilmiah: Temuan Nature Index 2024
The 2024 Nature Index reveals how AI is transforming every aspect of scientific research https://dailyai.com/2024/09/the-2024-nature-index-reveals-how-ai-is-transforming-every-aspect-of-scientific-research/

By Sang Ruh 22 Sep 2024, 17:58:08 WIB | 👁 23 Programming
Transformasi AI dalam Penelitian Ilmiah: Temuan Nature Index 2024

Keterangan Gambar : Transformasi AI dala


Indeks Nature 2024: Perubahan Paradigma Ilmiah Melalui Kecerdasan Buatan

Laporan tambahan Indeks Nature 2024 tentang Kecerdasan Buatan (AI), yang dirilis minggu ini, menunjukkan dunia ilmiah yang sedang mengalami perubahan besar akibat pengaruh AI. Laporan tahunan ini, yang diterbitkan oleh jurnal Nature, melacak kualitas penelitian dengan mengukur output riset di 82 jurnal ilmu pengetahuan alam yang dipilih oleh panel peneliti independen.

Edisi terbaru ini menggambarkan bagaimana AI tidak hanya mengubah apa yang dipelajari oleh para ilmuwan, tetapi juga cara penelitian dilakukan, dievaluasi, dan diterapkan secara global. Salah satu tren mencolok adalah lonjakan penelitian AI di sektor korporasi. Perusahaan-perusahaan di AS telah lebih dari dua kali lipat output mereka di jurnal Indeks Nature sejak 2019, dengan Share (metrik untuk mengukur output penelitian) meningkat dari 51,8 menjadi 106,5. Namun, meskipun ada peningkatan signifikan dalam aktivitas R&D korporasi, kontribusi mereka masih hanya 3,8% dari total output penelitian AI di publikasi ini.

Pertanyaan muncul mengenai di mana penelitian AI korporasi ini dilakukan. Apakah perusahaan-perusahaan ini menerbitkan karya terobosan mereka di tempat lain, atau menyimpannya? Beberapa nama besar seperti OpenAI, Microsoft, dan Google berpegang pada model tertutup, sementara industri AI sumber terbuka, yang dipimpin oleh Meta dan Mistral, semakin berkembang.

Disparitas pendanaan antara perusahaan swasta dan institusi publik dalam penelitian AI sangat mencolok. Pada tahun 2021, investasi sektor swasta dalam AI mencapai sekitar $93,5 miliar, sementara pendanaan publik untuk penelitian AI di AS hanya sekitar $1,5 miliar.

Meskipun AS tetap memimpin dalam penelitian AI, negara-negara seperti China, Inggris, dan Jerman muncul sebagai pusat inovasi. Namun, pertumbuhan ini tidak merata di seluruh dunia. Afrika Selatan adalah satu-satunya negara Afrika yang masuk dalam 40 besar output AI, menunjukkan adanya kesenjangan digital yang semakin dalam.

Dalam hal tinjauan sejawat, AI menunjukkan janji dan tantangan. Proses tinjauan sejawat yang seharusnya memastikan ketelitian akademis terkadang tidak sempurna. Sebuah eksperimen menunjukkan bahwa AI dapat menghasilkan laporan penilaian penelitian yang hampir tidak dapat dibedakan dari yang ditulis oleh ahli manusia.

Dengan AI yang semakin terlibat dalam setiap aspek penelitian, pertanyaan mendasar muncul tentang evaluasi ilmiah dan peran penilaian manusia. Meskipun AI dapat mempercepat proses penelitian, penting untuk memastikan bahwa keahlian manusia tetap berperan. Komunitas ilmiah global kini dihadapkan pada tantangan untuk beradaptasi dengan peran AI dalam penelitian, agar revolusi AI dalam sains dapat memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia tanpa risiko yang tidak diinginkan.

View all comments

Write a comment