Agar Ekonomi Berputar di Daerah, Bupati: Study Tour Sekolah Harus di Lumajang
Keputusan Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah) untuk melarang sekolah mengadakan study tour ke luar kota menjadi langkah strategis dalam mendorong kecintaan terhadap potensi lokal. Kebijakan ini tidak hanya bertujuan meringankan beban orang tua, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi daerah dengan memaksimalkan destinasi wisata yang ada di Lumajang.

By Adminpmd 21 Mar 2025, 05:57:21 WIB | 👁 21 Pemerintah Daerah
Agar Ekonomi Berputar di Daerah, Bupati: Study Tour Sekolah Harus di Lumajang

Image: Agar Ekonomi Berputa...


Keputusan Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah) untuk melarang sekolah mengadakan study tour ke luar kota menjadi langkah strategis dalam mendorong kecintaan terhadap potensi lokal. Kebijakan ini tidak hanya bertujuan meringankan beban orang tua, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi daerah dengan memaksimalkan destinasi wisata yang ada di Lumajang.

Menurut Bunda Indah, selama ini banyak sekolah yang memilih destinasi luar kota untuk study tour, padahal Lumajang memiliki tempat-tempat menarik yang tak kalah indah dan edukatif. Salah satunya adalah Air Terjun Tumpak Sewu di Kecamatan Pronojiwo, yang bahkan sudah menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah dan mancanegara.

"Kita mengimbau setengah memerintahkan, sekolah tidak lagi mengadakan study tour atau rekreasi ke luar kota, cukup di Lumajang saja," tegas Bunda Indah, Kamis (20/3/2025).

Baginya, kebijakan ini bukan sekadar larangan, melainkan dorongan untuk lebih mengenalkan keunggulan Lumajang kepada generasi muda. Ia ingin agar anak-anak sekolah memiliki kebanggaan terhadap daerahnya sendiri dan tidak selalu melihat daerah lain sebagai tujuan utama rekreasi atau pembelajaran.

"Banyak kok wisata kita yang bagus-bagus. Orang luar saja mainnya ke Lumajang, kok ini yang orang Lumajang malah ke luar?" tambahnya.

Lebih dari sekadar mengarahkan study tour ke dalam daerah, Indah juga menyiapkan kebijakan strategis untuk memperkuat sektor wisata lokal. Salah satunya dengan mewajibkan setiap desa memiliki satu destinasi wisata sesuai dengan potensi masing-masing.

"Jadi nanti setiap desa kita ingin ada satu tempat wisata di luar tempat wisata yang sudah ada saat ini. Misalnya di Kandang Tepus sudah ada Bumi Perkemahan Glagah Arum, itu tidak bisa diklaim jadi milik desa, mereka harus buat lagi yang baru," jelasnya.

Pendekatan ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan sektor wisata desa sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Jika setiap desa memiliki destinasi wisata sendiri, maka akan semakin banyak pilihan bagi sekolah dalam menentukan lokasi study tour tanpa harus keluar kota.

Lebih dari itu, Indah melihat kebijakan ini sebagai peluang besar bagi ekonomi lokal. Dengan lebih banyak wisatawan lokal berkunjung ke tempat-tempat wisata di Lumajang, uang yang sebelumnya mengalir ke luar daerah kini akan tetap berputar di dalam wilayah sendiri.

"Kita ingin uang kita tidak keluar. Semakin banyak uang dikeluarkan di Lumajang, ekonomi kita juga akan naik. Banyak sektor akan diuntungkan dengan ini," tegasnya.

Langkah ini juga membuka peluang bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor pariwisata, seperti kuliner, penginapan, serta penyedia jasa transportasi dan pemandu wisata. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan lokal, permintaan terhadap produk dan layanan mereka diprediksi akan meningkat.

Selain itu, konsep wisata edukatif yang didorong dalam kebijakan ini dapat memberi pengalaman belajar yang lebih kontekstual bagi para siswa. Mereka tidak hanya berwisata, tetapi juga mengenal lebih dalam sejarah, budaya, dan kekayaan alam Lumajang.

Kebijakan ini pun mendapat respons positif dari berbagai pihak. Banyak orang tua yang merasa lebih tenang karena tidak lagi harus mengeluarkan biaya besar untuk study tour ke luar kota. Guru-guru juga lebih mudah dalam mengatur kegiatan belajar di luar kelas karena pilihan destinasi semakin dekat dan beragam.

Sementara itu, pelaku wisata di daerah menyambut baik inisiatif ini. Mereka melihat kebijakan Bupati sebagai bentuk dukungan nyata terhadap industri pariwisata lokal yang masih terus berkembang.

Seiring dengan rencana ini, pemerintah daerah juga akan terus berbenah dalam meningkatkan fasilitas wisata agar semakin nyaman dan menarik bagi wisatawan, termasuk bagi pelajar yang datang dalam program study tour.

Dengan berbagai upaya ini, Lumajang tidak hanya akan menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, tetapi juga menjadi daerah yang bangga dengan potensi yang dimilikinya. Keputusan ini pun menjadi langkah besar dalam mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis pariwisata lokal. (MC Kab. Lumajang/An-m)


Sumber : https://portalberita.lumajangkab.go.id/main/baca/aXKFe49x

Baca Artikel Lainnya :

  1. Dishub. Lumajang Dukung Persiapan Arus Mudik Dan Balik Lebaran 2025
  2. Semarak Toleransi, Umat Muslim dan Hindu di Senduro Bergotong Royong Membuat Ogoh-Ogoh
  3. Pertemuan Kelas Ibu Hamil di Polindes Jatigono: Persiapan Optimal Menjelang Persalinan
  4. Merajut Kembali Lumajang: Mengatasi Krisis Air dan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana
  5. Tak Hanya Ketersediaan, Pemkab Lumajang Pastikan Kualitas Daging Tetap Terjaga Jelang Idulfitri
  6. Pemeriksaan Kelayakan Minyak Subsidi Dilakukan di Pasar Baru oleh Polres Lumajang dan Diskopindag
  7. Capaian Kinerja Diskoninfo Lumajang Tahun 2024 Mendapat Apresiasi dari Komisi A DPRD
  8. Angka Putus Sekolah di Lumajang Mencapai 3.561 Anak
  9. Pengawasan Harga Pangan di Pasar Baru Lumajang Melalui Sidak Bersama Diskoperindag dan Kepolisian
  10. Kepatuhan dan Inovasi Menjadi Kunci Ketahanan di Tengah Tantangan yang Dihadapi Kopwan Srikandi Tukum
  11. Siaap kkoa
  12. 0895392168277
  13. Bisa dibantu log in ke Al Quran Al Muttaqien bagaimana caranya ya Kak Abdi?
  14. halo
  15. Tapi tidak ada opsi untuk daftar


View all comments

Write a comment

Kanan - Iklan Sidebar