- Kegiatan Sosial di Lumajang Menjangkau Berbagai Lembaga dan Penderita Epidermolysis Bullosa
- Kemandirian Lumajang Didorong Melalui Pengelolaan Dana Dusun Berbasis Masyarakat
- Hunian Bergaya Santorini Pertama di Indonesia Kini Hadir di Lumajang dengan Pembukaan Clarysa Grande
- Dana Khusus untuk Dusun di Lumajang Mulai Berlaku Tahun 2026 guna Perlindungan Warga
- Pramuka Diharapkan Menjadi Tempat Pembentukan Karakter dan Kepemimpinan Pemuda
- Keamanan Wilayah Ditekankan Tanpa Penggunaan Senjata oleh Pimpinan Daerah Lumajang
- Percepatan Mutasi Besar-besaran Dilakukan untuk Memacu Kinerja Birokrasi di Lumajang
- Pemanfaatan KUR Harus Fokus pada Peningkatan Produktivitas Bukan Gaya Hidup
- ASN di Lumajang Diharapkan Menjadi Pengabdi Setia Bukan Pengejar Jabatan
- Kunjungan ke Beberapa Kepala Desa di Klakah untuk Memperkuat Sinergi Keamanan Wilayah
Integrasi Protokol Rome dengan Polygon AggLayer untuk Interoperabilitas Ethereum-Solana
Rome Protocol Integrates With Polygon AggLayer to Unlock Ethereum-Solana Interoperability https://cryptonews.com/news/rome-protocol-integrates-with-polygon-agglayer-to-unlock-ethereum-solana-interoperability/

Keterangan Gambar : Integrasi Protokol R
Berikut adalah terjemahan artikel tersebut dalam bahasa Indonesia dengan struktur yang jelas dan mudah dibaca:
Rome Protocol Integrasikan dengan AggLayer Polygon untuk Membuka Interoperabilitas Ethereum-Solana
Rome Protocol, sebuah protokol integrasi blockchain, telah mengintegrasikan dengan AggLayer, sebuah lapisan interoperabilitas yang dikembangkan oleh Polygon Labs. Integrasi ini memungkinkan pengembang Ethereum untuk mengakses Solana dengan keamanan dan kecepatan yang ditingkatkan Interoperabilitas Blockchain dengan Rome Protocol
Dalam pernyataan yang diterbitkan oleh Cryptonews, integrasi ini memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi dezentral yang memiliki keamanan, kecepatan, dan fleksibilitas yang sama dengan Ethereum dan Solana.
"Integrasi ini adalah langkah besar menuju ekosistem blockchain yang benar-benar terhubung," kata Marc Boon, CEO Polygon Labs. "Dengan integrasi ini, pengembang dapat memiliki akses ke kedua jaringan blockchain tersebut tanpa kompromi."
Dengan integrasi ini, pengembang dapat membangun aplikasi dezentral yang memiliki keamanan, kecepatan, dan fleksibilitas yang sama dengan Ethereum dan Solana. Selain itu, integrasi ini juga memungkinkan pengembang untuk memiliki akses ke keamanan dan kecepatan yang lebih tinggi.
"Setiap ekosistem blockchain memiliki kekuatan unik, tetapi kebenaran yang sebenarnya terletak dalam membangun kekuatan ini," kata Anil Kumar, CEO dan Co-Founder Rome Protocol. "Interoperabilitas yang benar-benar dapat mengarahkan pada peningkatan skala, keamanan, dan penggunaan yang lebih mudah."
AggLayer: Lapisan Interoperabilitas yang Membawa Blockchain ke Arah yang Lebih Baik
AggLayer adalah sebuah lapisan interoperabilitas yang dikembangkan oleh Polygon Labs untuk membawa blockchain ke arah yang lebih baik. Lapisan ini dapat menghubungkan blockchain yang berbeda dan memungkinkan pengembang untuk memiliki akses ke keamanan, kecepatan, dan fleksibilitas yang sama.
"AggLayer adalah sebuah infrastruktur yang dapat membawa blockchain ke arah yang lebih baik," kata Marc Boon. "Dengan AggLayer, pengembang dapat memiliki akses ke keamanan, kecepatan, dan fleksibilitas yang sama dengan blockchain lainnya."
Rome Protocol dan AggLayer: Langkah Kepada Masa Depan yang Lebih Baik
Integrasi Rome Protocol dan AggLayer merupakan langkah besar menuju masa depan yang lebih baik untuk blockchain. Dengan integrasi ini, pengembang dapat memiliki akses ke keamanan, kecepatan, dan fleksibilitas yang sama dengan blockchain lainnya.
"Rome Protocol dan AggLayer adalah langkah besar menuju masa depan yang lebih baik untuk blockchain," kata Anil Kumar. "Dengan integrasi ini, pengembang dapat memiliki akses ke keamanan, kecepatan, dan fleksibilitas yang sama dengan blockchain lainnya."
Dengan demikian, integrasi Rome Protocol dan AggLayer merupakan langkah besar menuju masa depan yang lebih baik untuk blockchain.






