- PT KAI dan Dishub Lumajang Tutup Perlintasan Kereta Api Liar
- 26 Ribu Warga Telah Berkunjung dan Manfaatkan Pelayanan di Mal Pelayanan Publik Lumajang
- Diskominfo Ajak Warga Selektif Terima Informasi Jelang Pilkada Lumajang 2024
- DPRD Lumajang Siap Support Peningkatan Kapasitas dan Profesionalitas Wartawan
- Penataan Kawasan Pura Mandhara Giri Semeru Agung Bisa Tingkatkan Ekonomi Warga Sekitar
- Kawasan Pura Madhara Giri Semeru Agung Lumajang Akan Ditata Berkonsep Pembangunan Berkelanjutan
- Ponpes Darun Najah Lumajang Masuk 3 Besar Lomba Implementasi Pesantren Sehat Jatim
- Ini Kronologi Kecelakaan Beruntun di Jatiroto Lumajang
- Kecelakaan Beruntun di Sukosari Lumajang Melibatkan Truk dan Bus Madjoe Berlian
- Bus Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jatiroto Lumajang
Kamera AI Menangkap Pelanggaran Pengemudi di Inggris yang Menggunakan Ponsel dan Tidak Mengenakan Sa
AI cameras set to catch UK drivers using phones and not wearing seatbelts https://dailyai.com/2024/09/ai-cameras-set-to-catch-uk-drivers-using-phones-and-not-wearing-seatbelts/
Keterangan Gambar : Kamera AI Menangkap
Penggunaan Kamera AI di Greater Manchester untuk Mendeteksi Pelanggaran Lalu Lintas
Mulai 3 September, Greater Manchester di Inggris akan menjadi wilayah terbaru yang menerapkan kamera AI untuk secara otomatis mendeteksi pengemudi yang menggunakan ponsel atau tidak mengenakan sabuk pengaman. Kamera “Heads Up” yang dikembangkan oleh perusahaan Australia, Acusensus, menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk menganalisis gambar kendaraan yang melintas.
Tujuan dari teknologi ini adalah untuk mengidentifikasi pelanggaran lalu lintas dengan skala dan ketepatan yang tidak mungkin dicapai tanpa otomatisasi AI. Transport for Greater Manchester (TfGM) yakin bahwa teknologi ini akan membantu mengurangi praktik berkendara berbahaya yang berkontribusi pada kecelakaan.
Peter Boulton, direktur jaringan jalan TfGM, menyatakan, “Di Greater Manchester, kami tahu bahwa gangguan dan tidak mengenakan sabuk pengaman adalah faktor kunci dalam sejumlah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kematian atau cedera serius. Dengan memanfaatkan teknologi canggih dari Acusensus, kami berharap dapat memahami lebih baik seberapa banyak pengemudi yang melanggar hukum ini, sekaligus membantu mengurangi praktik berkendara berbahaya dan membuat jalan kami lebih aman untuk semua orang.”
Uji coba ini merupakan bagian dari kemitraan yang lebih luas antara Acusensus dan badan jalan nasional Inggris. Selain Greater Manchester, kamera AI ini juga akan diterapkan di sembilan wilayah lainnya: Durham, Humberside, Staffordshire, West Mercia, Northamptonshire, Wiltshire, Norfolk, Thames Valley, dan Sussex.
Kamera-kamera ini tidak hanya membantu polisi menangkap dan menghukum pengemudi bermasalah, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah. Semakin banyak tiket yang dikeluarkan berarti semakin banyak uang yang masuk ke kas publik.
Cara Kerja Kamera
Sistem Acusensus menangkap dua gambar dari setiap kendaraan yang melintas: satu gambar sudut dangkal untuk memeriksa kepatuhan sabuk pengaman dan penggunaan ponsel, serta gambar sudut lebar untuk mendeteksi perilaku berisiko lainnya, seperti mengirim pesan. Perangkat lunak AI kemudian menganalisis gambar tersebut untuk mengidentifikasi pelanggaran yang akan ditandai untuk ditinjau oleh manusia sebelum sanksi dikeluarkan.
Meskipun tujuan untuk mengurangi pengemudi yang teralihkan perhatian dan meningkatkan penggunaan sabuk pengaman sangat baik, penerapan teknologi pengawasan AI di Inggris memicu kekhawatiran privasi. Beberapa orang khawatir tentang potensi kesalahan identifikasi, bias, dan penyalahgunaan data yang dikumpulkan.
Dengan semakin normalnya pengawasan berbasis AI, menemukan keseimbangan antara manfaat keselamatan publik dan risiko terhadap privasi serta kebebasan sipil akan menjadi tantangan besar. Masyarakat berhak mengetahui bagaimana data mereka dikumpulkan, digunakan, dan dilindungi, terutama karena mereka tidak memiliki pilihan untuk tidak terlibat dalam sistem ini.