Kenali Kemungkinan Untuk Membuktikan Keaslian Saya Dengan Menggunakan Kesonumanan Kredensial
You might need ‘personhood credentials’ to prove you’re not AI https://dailyai.com/2024/08/you-might-need-personhood-credentials-to-prove-youre-not-ai/

By Sang Ruh 19 Agu 2024, 17:30:37 WIB | 👁 12 Programming
Kenali Kemungkinan Untuk Membuktikan Keaslian Saya Dengan Menggunakan Kesonumanan Kredensial

Keterangan Gambar : Kenali Kemungkinan U


Kredensial Kemanusiaan untuk Pengguna Internet: Solusi atau Tantangan?

Sebuah makalah penelitian baru merekomendasikan agar pengguna internet diberikan kredensial untuk membuktikan bahwa mereka adalah manusia, seiring dengan semakin sulitnya membedakan antara manusia dan kecerdasan buatan (AI). Makalah ini ditulis oleh peneliti dari OpenAI, Microsoft, MIT, dan lainnya, dan muncul di tengah meningkatnya kepercayaan pada teori "internet mati". Teori ini menyatakan bahwa sebagian besar interaksi dan konten online dihasilkan oleh bot.

Penulis makalah ini percaya bahwa tanpa langkah mitigasi lebih lanjut, aktivitas AI yang menipu dapat menguasai internet. AI kini mampu menghasilkan konten yang terdengar sangat manusiawi dan menciptakan avatar yang tampak nyata dalam bentuk gambar atau video. AI juga semakin mahir dalam menjelajahi situs web, merencanakan tujuan, dan bahkan menyelesaikan CAPTCHA.

Masalah kedua yang diidentifikasi adalah skalabilitas. Model AI semakin kuat, lebih murah, dan lebih mudah diakses, sehingga penipuan online oleh aktor jahat menjadi lebih mudah dilakukan. Peneliti mengungkapkan kekhawatiran bahwa internet tidak siap menghadapi tantangan yang mungkin ditimbulkan oleh AI yang sangat canggih.

Kredensial Kemanusiaan (PHC)

Para peneliti mengusulkan penerapan "kredensial kemanusiaan" atau PHC. Kredensial ini dapat disimpan secara digital di perangkat pengguna dan digunakan untuk membuktikan bahwa mereka adalah manusia saat mendaftar untuk layanan online, seperti alamat email atau akun di platform media sosial.

Berbagai organisasi, baik pemerintah maupun swasta, dapat berfungsi sebagai penerbit kredensial ini. Proses verifikasi dapat dilakukan menggunakan bukti tanpa pengetahuan (zero-knowledge proofs), sehingga identitas pengguna tetap anonim.

Jika PHC diterapkan, hal ini dapat mengurangi praktik "sockpuppeting", di mana banyak bot berpura-pura menjadi orang. Solusi ini juga dapat mencegah satu pengguna membuat banyak akun untuk serangan bot berskala besar.

Risiko dan Tantangan

Namun, penerapan PHC juga menghadapi tantangan. Bagaimana memastikan akses yang adil? Jika seseorang tidak dapat mengunjungi penerbit PHC secara fisik, mereka mungkin tidak dapat menggunakan internet dengan baik. Meskipun PHC tidak mengungkapkan identitas pengguna, penerbit tetap memiliki informasi tersebut. Ini menimbulkan pertanyaan tentang privasi dan kebebasan berbicara.

Jika penerbit PHC bukanlah lembaga yang demokratis, mereka mungkin menolak memberikan kredensial kepada individu yang kritis terhadap mereka. Para peneliti mengakui bahwa sistem PHC, seperti sistem digital lainnya, rentan terhadap serangan dan penyalahgunaan.

Dengan kemajuan AI, solusi yang lebih baik diperlukan untuk membuktikan kemanusiaan dalam interaksi online. Namun, mengajukan permohonan kepada organisasi untuk "bukti kemanusiaan" terasa sangat mengkhawatirkan.

View all comments

Write a comment