Mengenal Tradisi Ruwat Air Tirtosari: Cermin Kebudayaan dan Spiritualitas Desa Penanggal
Satu Muharram atau Suro adalah hari yang keramat bagi sebagian besar masyarakat Pulau Jawa, juga dirayakan dengan penuh kekhidmatan di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Warga Desa Penanggal menyambut hari tersebut dengan melaksanakan Ritual Ruwat Air, sebuah tradisi yang sudah menjadi bagian dari budaya dan kepercayaan mereka sejak lama.

By Adminpmd 17 Feb 2025, 01:20:42 WIB | 👁 262 Pemerintah Daerah
Mengenal Tradisi Ruwat Air Tirtosari: Cermin Kebudayaan dan Spiritualitas Desa Penanggal

Image: Mengenal Tradisi Ruw...


Satu Muharram atau Suro adalah hari yang keramat bagi sebagian besar masyarakat Pulau Jawa, juga dirayakan dengan penuh kekhidmatan di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Warga Desa Penanggal menyambut hari tersebut dengan melaksanakan Ritual Ruwat Air, sebuah tradisi yang sudah menjadi bagian dari budaya dan kepercayaan mereka sejak lama.

Kegiatan dimulai dengan kegiatan sedekah desa yang berlangsung di Sumber Mata Air Tirtosari, tempat yang dipercaya memiliki nilai spiritual dan keberkahan yang tinggi. Di sana, warga berkumpul untuk menggelar doa bersama, sebagai ungkapan syukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai upaya menjauhkan diri dari berbagai musibah dan balak yang mungkin menghampiri.

Selain doa bersama, acara tersebut juga diisi dengan rangkaian upacara adat seperti Kirab Tumpeng, Ritual Basuh Muka, dan Kembul Bujono. Setiap rangkaian acara memiliki makna tersendiri dalam menyimbolkan keharmonisan antara manusia dengan alam serta dalam memperkokoh kebersamaan masyarakat Desa Penanggal.

Bambang Hariyanto, salah satu panitia acara Ritual Ruwat Air Tirtosari menyampaikan bahwa kegiatan ini telah menjadi bagian dari agenda tahunan sejak tahun 2018.

"Ritual Ruwat Air Tirtosari merupakan bagian dari upaya kita untuk mempertahankan dan memperkuat nilai-nilai tradisional serta rasa syukur kepada Tuhan atas sumber air yang melimpah di daerah ini," ungkapnya di sela acara, Minggu (8/7/2024).

Acara ini juga merupakan bagian dari Candipuro Culture Festival (CCF) 2024 yang lebih luas, yang menampilkan kekayaan budaya dan tradisi lokal Lumajang kepada masyarakat luas. Sebelumnya, malam sebelumnya, Desa Candipuro telah merayakan dengan Pawai 1000 Obor sebagai pembukaan festival tahunan mereka.

Dengan adanya Ritual Ruwat Air Tirtosari ini, Desa Penanggal tidak hanya memperkokoh tradisi mereka, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, rasa syukur, dan harmoni dengan alam kepada generasi muda, sebagai warisan budaya yang patut dilestarikan dan dijunjung tinggi. (Kominfo-lmj/Ard)


Sumber : https://portalberita.lumajangkab.go.id/main/baca/aXGNgpFp

Baca Artikel Lainnya :



View all comments

Write a comment

Kanan - Iklan Sidebar