- Bantuan Air Bersih Disalurkan untuk Mengatasi Kekeringan di Wilayah Lumajang
- Benturan Keras Terjadi di Tikungan Jatiroto, Sopir Alami Luka Akibat Tabrakan Truk
- Keroyokan Usai Pesta Miras di Lumajang Berujung Penangkapan Dua Pelaku
- Pengembangan Pembelajaran Biologi Kontekstual Berbasis STEM-PjBL di Lumajang
- Peningkatan Patroli di Wilayah Pronojiwo, Masyarakat Dihimbau Tetap Waspada
- Upaya Menjaga Kelancaran dan Keselamatan Lalu Lintas Dilakukan di Lumajang dengan Poros Pagi
- Perawatan Candi di Lumajang Ditingkatkan sebagai Upaya Pelestarian Sejarah
- Kecelakaan Melibatkan Minibus dan Dua Truk Terjadi di Banyuputih Kidul Lumajang, Satu Sopir Alami Luka Kaki
- Pendaftaran Calon Ketua DPD Golkar Lumajang Telah Dibuka
- Biaya Perawatan Korban Kecelakaan di Jokarto Ditanggung Pemerintah Daerah Lumajang
Perusahaan Cari Identitas Bocoran Anime Demon Slayer dan Jujutsu Kaisen di Pengadilan AS
Companies Seek Alleged Demon Slayer, Jujutsu Kaisen Anime Leakers' IDs in U.S. Court https://www.animenewsnetwork.com/news/2024-09-16/companies-seek-alleged-demon-slayer-jujutsu-kaisen-anime-leakers-ids-in-u.s-court/.215562

Keterangan Gambar : Perusahaan Cari Iden
Perusahaan Hiburan Jepang Ambil Tindakan Hukum Terhadap Kebocoran Konten Anime
Pada tanggal 20 Agustus, sejumlah perusahaan hiburan, termasuk Aniplex dan TOHO, berhasil mengajukan permohonan perintah pengungkapan informasi di pengadilan AS untuk mengidentifikasi pemilik akun-akun yang diduga terlibat dalam kebocoran konten. Pengadilan secara resmi melayani perintah tersebut pada tanggal 30 Agustus. Permohonan ini diajukan setelah terjadinya kebocoran video dan gambar dari anime "Demon Slayer" dan "Jujutsu Kaisen" di platform X (sebelumnya Twitter).
Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kasus ini adalah anggota dari Content Overseas Distribution Association (CODA) Jepang, yang juga membantu dalam proses hukum ini. CODA melaporkan bahwa mereka telah menerima permintaan serupa untuk seri anime lainnya dan akan aktif mengumpulkan informasi serta mencari tindakan hukum terhadap akun-akun yang melakukan kebocoran.
Ini merupakan pertama kalinya pengadilan AS mengeluarkan perintah penemuan terkait kebocoran anime. Berita ini muncul setelah banyaknya kebocoran episode dan cuplikan anime pada awal Agustus, termasuk anime baru dari manga "Ranma 1/2" karya Rumiko Takahashi, anime televisi dari manga "DAN DA DAN" karya Yukinobu Tatsu, serta film anime "Gekijōban Mononoke: Karakasa", di berbagai situs publik dan situs pembajakan.
Netflix, Crunchyroll, dan perusahaan teknologi hiburan global serta lokalisasi, Iyuno, juga mengumumkan rencana untuk menyelidiki dan menghapus materi yang tidak sah serta mengambil tindakan terhadap para pelaku kebocoran. Crunchyroll sebelumnya juga mengalami kebocoran episode dari musim anime musim semi pada awal April.
Dengan langkah hukum ini, perusahaan-perusahaan hiburan Jepang berharap dapat melindungi karya-karya mereka dari kebocoran yang merugikan, serta menegakkan hak cipta di era digital yang semakin kompleks. Tindakan ini menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga integritas industri anime dan melindungi karya kreatif dari penyalahgunaan.