- Bantuan Renovasi Diberikan untuk Wujudkan Rumah Layak Huni di Lumajang
- Sungai Meluap Akibat Hujan Deras, Puluhan Rumah Terendam di Lumajang
- Mudik Gratis Lebaran 2025 Diselenggarakan oleh Polres dan Pemkab Lumajang
- Kepedulian Sosial Ditekankan Melalui Santunan untuk Yatim dan Santri di Lumajang
- Jembatan sebagai Pendorong Pembangunan Ekonomi
- Kolaborasi DPRD dan Media dalam Pengawasan Pembangunan di Lumajang
- Siaga On Call BPBD Lumajang Menyambut Arus Mudik dan Libur Lebaran 2025
- Pentingnya Sinergi dan Peran Aktif dalam Mewujudkan Pembangunan Daerah
- Pengamanan Perayaan Nyepi di Pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang oleh Polsek Senduro
- Pengungkapan Jaringan Ganja di Lumajang, Lima Orang Ditangkap oleh Polres
VC Menyalahkan Layer-2 dan Inflasi Token atas Menurunnya Daya Tarik Investasi Ether
VC Blames Layer-2s and Token Inflation for Ether’s Waning Investment Appeal https://cryptonews.com/news/vc-blames-layer-2s-and-token-inflation-for-ethers-waning-investment-appeal/

Keterangan Gambar : VC Menyalahkan Layer
VC Blames Layer-2s and Token Inflation for Ether's Waning Investment Appeal
Ethereum, the second-largest cryptocurrency by market capitalization, is facing increasing criticism from some investors and analysts who question its long-term investment appeal. Crypto venture capitalist Nic Carter of Castle Island Ventures pointed to two key issues undermining Ether's value: the rise of layer-2 (L2) scaling networks and unchecked token issuance.
Carter argued that "greedy Eth L2s" are siphoning off value from Ethereum's base layer while giving little back. He also criticized the Ethereum community's acceptance of excessive token creation, claiming that "ETH was buried in an avalanche of its own tokens. Died by its own hand."
Recent market data appears to support their concerns. Ether is currently trading around $1,894, down over 5% in the past week, according to CoinMarketCap. Its ETH/BTC ratio has also fallen to 0.02260, marking its lowest level in nearly five years, based on TradingView data.