- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Cognition AI Mengumumkan Devin, Pengembang Software AI Otonom.
Cognition AI announce Devin, an autonomous AI software developer https://dailyai.com/2024/03/cognition-ai-announce-devin-an-autonomous-ai-software-developer/

Keterangan Gambar : Cognition AI Mengumu
Cognition AI telah memperkenalkan Devin, yang dijelaskan sebagai software engineer AI otonom pertama di dunia.
Cognition AI dibuat oleh para ahli pemrograman Scott Wu, Steven Hao, dan Walden Yan, didukung oleh pendanaan Seri A sebesar $21 juta yang dipimpin oleh Founders Fund milik Peter Thiel.
Salah satu pendiri, Scott Wu, menggambarkan Devin sebagai "rekan kerja yang gigih dan terampil," mampu bekerja bersama manusia atau menyelesaikan seluruh proyek secara mandiri.
Devin jauh lebih canggih daripada OpenAI dan CoPilot milik Microsoft. Sebaliknya, ia dapat dibandingkan dengan agen AI yang mengembangkan perangkat lunak dari instruksi bahasa alami menjadi proyek yang selesai daripada hanya menghasilkan segmen kode individu.
Cognition AI merilis serangkaian demo video yang mendetailkan kemampuan Devin di berbagai tugas pengembangan perangkat lunak dan rekayasa.
Beberapa aplikasi yang ditampilkan dari demo Cognition AI:
1. Kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru: Setelah meninjau sebuah posting blog, Devin berhasil menjalankan ControlNet pada Modal untuk menghasilkan gambar yang disisipi pesan tersembunyi, menunjukkan kemampuannya untuk belajar dan beradaptasi secara kreatif dari input.
2. Pengembangan aplikasi dari awal hingga akhir: Devin secara otonom mengembangkan sebuah situs web interaktif yang mensimulasikan Game of Life. Devin mengelola seluruh siklus proyek, mulai dari menggabungkan fitur berdasarkan permintaan pengguna hingga mendeploy aplikasi di Netlify.
3. Debugging otonom: Salah satu fitur kunci Devin adalah kemampuannya untuk mengidentifikasi dan memperbaiki bug dalam kode tanpa campur tangan manusia.
4. Pelatihan model AI: Devin secara otonom menyiapkan dan menyetel model bahasa besar (LLM), hanya dengan diberikan tautan ke repositori penelitian di GitHub.
Kemampuan Devin dievaluasi secara ketat pada benchmark pengkodean SWE-bench. Kinerja Devin luar biasa, berhasil menyelesaikan 13,86% masalah GitHub secara end-to-end, melonjak jauh dari yang sebelumnya hanya 1,96%.
Devin menunjukkan kemampuan pemecahan masalah yang canggih dan potensinya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pengembangan perangkat lunak. Ini memberikan gambaran masa depan di mana pemrograman manual hampir punah.
Meskipun AI mampu menggantikan pekerjaan kreatif, manusia perlu mengasah keterampilan berpikir kritis dan kreativitas, serta sedikit keberuntungan dalam lintasan karier yang dipilih.