- Diskominfo Ajak Warga Selektif Terima Informasi Jelang Pilkada Lumajang 2024
- DPRD Lumajang Siap Support Peningkatan Kapasitas dan Profesionalitas Wartawan
- Penataan Kawasan Pura Mandhara Giri Semeru Agung Bisa Tingkatkan Ekonomi Warga Sekitar
- Kawasan Pura Madhara Giri Semeru Agung Lumajang Akan Ditata Berkonsep Pembangunan Berkelanjutan
- Ponpes Darun Najah Lumajang Masuk 3 Besar Lomba Implementasi Pesantren Sehat Jatim
- Ini Kronologi Kecelakaan Beruntun di Jatiroto Lumajang
- Kecelakaan Beruntun di Sukosari Lumajang Melibatkan Truk dan Bus Madjoe Berlian
- Bus Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jatiroto Lumajang
- Kecelakaan Beruntun di Sukosari Lumajang Melibatkan Truk dan Bus Ladju
- Pasar Murah di Senduro Bagian Upaya Pengendalian Inflasi Lumajang
Para peneliti berhasil menggunakan GPT-4 untuk merekomendasikan pengobatan stroke...
Researchers successfully use GPT-4 to recommend stroke treatments https://dailyai.com/2024/01/researchers-successfully-use-gpt-4-to-recommend-stroke-treatments/
Keterangan Gambar : Para peneliti berhas
Penelitian terbaru menggunakan GPT-4, sebuah model kecerdasan buatan (AI), untuk membantu dokter dalam membuat keputusan penting dalam merawat pasien stroke. Penelitian ini dilakukan oleh tim ahli dari Technion-Israel Institute of Technology di Israel dan Mayo Clinic di Amerika Serikat. Mereka menganalisis data dari 100 pasien yang mengalami gejala stroke akut.
Dalam penelitian ini, rekomendasi pengobatan yang diberikan oleh GPT-4 dibandingkan dengan rekomendasi yang diberikan oleh ahli saraf berpengalaman dan pengobatan yang sebenarnya diberikan kepada pasien. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana saran AI ini cocok dengan penilaian manusia ahli dan praktek medis di dunia nyata.
Salah satu ukuran kunci yang digunakan dalam penelitian ini adalah Area Under the Curve (AUC). AUC adalah angka tunggal yang merangkum kinerja tes di berbagai ambang batas, dengan 1,0 mewakili tes yang sempurna dan 0,5 mewakili tebakan semata. Dalam dunia medis, AUC antara 0,7 hingga 0,8 dianggap dapat diterima, 0,8 hingga 0,9 dianggap sangat baik, dan di atas 0,9 dianggap luar biasa.
Dalam penelitian ini, GPT-4 mencapai AUC sebesar 0,85 ketika rekomendasinya dibandingkan dengan pendapat para spesialis stroke, menunjukkan tingkat kesepakatan yang tinggi dan kinerja AI yang sangat baik. Dibandingkan dengan pengobatan yang diberikan, AUC-nya adalah 0,80, menunjukkan bahwa saran GPT-4 sejalan dengan praktek medis di dunia nyata.
Hasil ini sangat menjanjikan karena menunjukkan bahwa GPT-4 dapat memberikan dukungan berharga di ruang gawat darurat, terutama ketika spesialis neurologi tidak segera tersedia. Selain itu, GPT-4 juga memiliki kemampuan luar biasa dalam memprediksi risiko kematian dalam 90 hari setelah stroke. Model AI ini mengidentifikasi pasien dengan risiko tinggi dengan akurasi yang signifikan, bahkan melampaui beberapa model pembelajaran mesin yang sudah ada yang khusus dilatih untuk tujuan ini.
Hal ini dapat sangat berguna bagi dokter dalam mengatur prioritas pengobatan dan mengelola sumber daya dengan lebih efektif. Penggunaan model kecerdasan buatan dalam bidang kesehatan bukanlah hal baru. Google baru-baru ini menciptakan Articulate Medical Intelligence Explorer (AMIE), yang mampu menyamai atau bahkan melampaui dokter umum bersertifikat dalam mengumpulkan informasi pasien selama wawancara medis dan mendapatkan skor empati yang lebih tinggi. Peneliti Denmark bahkan menggunakan model kecerdasan buatan untuk memahami bagaimana peristiwa kehidupan memengaruhi kematian, dengan model mereka mengungguli model terbaik berikutnya sebesar 11%.
Dengan demikian, penggunaan AI seperti GPT-4 dalam bidang medis memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien dan membantu dokter dalam pengambilan keputusan yang kritis.