- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
- Penguatan Jaringan KKN di Malaysia oleh STKIP PGRI Lumajang
- Evaluasi Dilakukan Terhadap 718 Tenaga Pengajar Honorer di Lumajang
Rusia dan Iran Gunakan Crypto untuk Hindari Sanksi Barat
Russia, Iran Use Crypto to Bypass Western Sanctions – Chainalysis Report https://cryptonews.com/news/russia-iran-use-crypto-to-bypass-western-sanctions-chainalysis-report/

Keterangan Gambar : Rusia dan Iran Gunak
Russia dan Iran Menggunakan Kripto untuk Melanggar Sanasi Barat
Dalam tahun 2024, Russia dan Iran semakin banyak menggunakan kripto sebagai cara untuk melanggar sanasi barat. Mereka menggunakan keuangan dekat (DeFi), no-KYC (Know Your Customer) dan aset digital untuk melakukan operasi keuangan. Menurut laporan Chainalysis, entitas yang dihukum telah menerima $15,8 miliar dalam kripto pada tahun 2024, yang mencakup sekitar 39% dari semua transaksi kripto ilegal. Juga, jurisdiksi yang dihukum telah menguasai sekitar 60% dari total aktivitas sanasi pada akhir tahun 2024.
Sanasi Target Jaringan Keuangan Rusia
Pihak berwenang keuangan barat telah meningkatkan upaya penangkapan, tetapi individu dan jaringan yang didukung oleh negara di Iran dan Rusia telah mencari sistem keuangan alternatif untuk melanggar sanasi barat. Menurut Chainalysis, Iran dan Rusia telah memperkuat hubungan keuangan dengan negara-negara BRICS, dengan Rusia yang memaksa transaksi perdagangan menggunakan stablecoin dan mata uang digital pusat bank bukan dollar AS. Rusia juga telah menerapkan kebijakan baru untuk mengatasi sanasi, yaitu legalisasi pertambangan kripto dan pembayaran internasional pada tahun 2024.
Kripto Menjadi "Lifeline" untuk Warga Iran
Di Iran, kripto telah menjadi "lifeline" bagi warga, yang menggunakan kripto untuk melindungi aset dan melakukan transaksi internasional dalam lingkungan keuangan yang sangat terbatas. Pemerintah Iran juga menguasai sistem keuangan dengan sangat ketat, sehingga warga harus menggunakan kripto untuk melakukan transaksi. Pada bulan Desember 2024, pemerintah Iran telah menutup akses penarikan dari sistem keuangan lokal, sehingga warga telah mengalirkan dana ke Bitcoin (BTC) dan stablecoin.
Kripto untuk Melanggar Sanasi: Kapan dan Bagaimana?
Menurut laporan Chainalysis, kripto telah menjadi cara yang populer untuk melanggar sanasi, terutama di Iran dan Rusia. Namun, pihak berwenang keuangan barat telah meningkatkan upaya penangkapan dan menghukum entitas yang melanggar sanasi. Oleh karena itu, penting bagi individu dan jaringan untuk memahami konsekuensi dari melanggar sanasi dan mencari cara yang sah untuk melakukan operasi keuangan.