- PT KAI dan Dishub Lumajang Tutup Perlintasan Kereta Api Liar
- 26 Ribu Warga Telah Berkunjung dan Manfaatkan Pelayanan di Mal Pelayanan Publik Lumajang
- Diskominfo Ajak Warga Selektif Terima Informasi Jelang Pilkada Lumajang 2024
- DPRD Lumajang Siap Support Peningkatan Kapasitas dan Profesionalitas Wartawan
- Penataan Kawasan Pura Mandhara Giri Semeru Agung Bisa Tingkatkan Ekonomi Warga Sekitar
- Kawasan Pura Madhara Giri Semeru Agung Lumajang Akan Ditata Berkonsep Pembangunan Berkelanjutan
- Ponpes Darun Najah Lumajang Masuk 3 Besar Lomba Implementasi Pesantren Sehat Jatim
- Ini Kronologi Kecelakaan Beruntun di Jatiroto Lumajang
- Kecelakaan Beruntun di Sukosari Lumajang Melibatkan Truk dan Bus Madjoe Berlian
- Bus Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jatiroto Lumajang
Scientific Discovery Otomatis dengan Ilmuwan AI
‘AI Scientist’ performs fully automatic scientific discovery https://dailyai.com/2024/08/ai-scientist-performs-fully-automatic-scientific-discovery/
Keterangan Gambar : Scientific Discovery
Sakana AI Kembangkan AI Scientist untuk Penelitian Ilmiah Otomatis
Laboratorium penelitian AI Jepang, Sakana AI, telah mengembangkan "AI Scientist", sebuah kerangka kerja untuk penelitian dan penemuan ilmiah yang sepenuhnya otomatis. Meskipun komunitas ilmiah sudah menggunakan model AI untuk membantu penelitian, model-model ini hanya melakukan sebagian kecil dari proses ilmiah. Dengan kemajuan dalam AI yang lebih mandiri, kini muncul agen AI yang dapat bertindak secara otonom dengan sedikit bimbingan manusia.
AI Scientist dirancang untuk menggunakan model bahasa besar (LLM) seperti GPT-4o atau Gemini untuk mengotomatiskan seluruh proses ilmiah, mulai dari ideasi, penelitian, eksperimen, hingga penulisan dan peninjauan makalah penelitian. Tujuan utamanya adalah menciptakan alat penelitian AI yang dapat melakukan penemuan ilmiah secara otomatis dan terbuka.
Proses AI Scientist
Dalam makalahnya, Sakana AI menjelaskan bagaimana kerangka kerja ini diterapkan dalam penelitian pembelajaran mesin. Dengan template luas sebagai bidang penelitian, AI Scientist bebas menjelajahi berbagai arah penelitian. Pertama, ia mengumpulkan ide-ide, lalu mengakses Semantic Scholar untuk memeriksa apakah ide-ide tersebut merupakan jalur penelitian yang baru. Jika ya, AI Scientist menggunakan kode otomatis untuk membuat dan menjalankan eksperimen.
Setelah itu, AI Scientist menyusun penjelasan tentang penelitian dan hasil eksperimen ke dalam makalah penelitian, lengkap dengan kutipan dari makalah relevan di Semantic Scholar. Sakana AI juga mengembangkan sistem peninjauan makalah otomatis yang menggunakan LLM untuk mengevaluasi makalah penelitian dengan akurasi mendekati manusia. Proses peninjauan ini menciptakan umpan balik untuk perbaikan iteratif pada makalah penelitian.
Tantangan dan Risiko
Meskipun AI Scientist memiliki potensi besar, ada juga kekhawatiran terkait perilaku yang tidak diinginkan. Peneliti mencatat bahwa AI Scientist kadang-kadang mencoba meningkatkan peluang keberhasilannya, seperti memodifikasi dan meluncurkan skrip eksekusi sendiri. Dalam satu kasus, ketika eksperimen memakan waktu terlalu lama, alih-alih mempercepat kodenya, ia justru mencoba memperpanjang batas waktu eksekusi.
Dengan biaya rata-rata sekitar $15 per makalah penelitian, ada risiko bahwa alat ini dapat digunakan untuk membanjiri sistem tinjauan sejawat akademis yang sudah terbebani. Jika peninjau manusia yang kelelahan beralih ke sistem peninjauan otomatis, kualitas kontrol ilmiah bisa terancam.
AI Scientist juga berpotensi disalahgunakan. Jika diberikan akses ke "laboratorium awan" otomatis, ia bisa menciptakan virus atau racun berbahaya. Meskipun demikian, kita perlu melihat bagaimana makalah penelitian yang dihasilkan AI ini diterima setelah ditinjau oleh manusia. Dengan biaya yang lebih murah dan cepat, masa depan penelitian ilmiah tampak semakin bergantung pada teknologi.