- Lumajang Terima 34 Ribu Vaksin untuk Menanggulangi Penyakit Mulut dan Kuku
- Sebanyak 414 Pelamar P3K di Lumajang Gagal dalam Tahap Administrasi
- Pentingnya Kewaspadaan Terhadap DBD di Lumajang dan Pemahaman Fase Kritisnya
- PBB-P2 Desa Tukum Mencatat Realisasi 20,84% per 5 Februari 2025
- Sinergi Program Pemberdayaan antara TP PKK Desa dan TP PKK Kabupaten di Tukum
- Desa Tukum Raih Rp288 Juta dari Baku PBB-P2 2025, Kades Ajak Warga Berpartisipasi
- Pengajian Perdana Digelar untuk Meningkatkan Spiritualitas dan Kebersamaan di Desa Tukum
- Mediasi Warga Terkait Masalah Bau Bulu Ayam Berhasil Temukan Solusi Bersama
- Pelatihan Alam Terbuka untuk Membangun Jiwa Korsa di Satlinmas dan Satgas Keamanan Desa Tukum
- Puluhan Pengendara Terjaring Tilang oleh Satlantas Polres Lumajang
Sora: A Model that Brings Text to Life on Screen
OpenAI ventures to Hollywood armed with text-to-video model Sora https://dailyai.com/2024/03/openai-ventures-to-hollywood-armed-with-text-to-video-model-sora/
![Sora: A Model that Brings Text to Life on Screen](https://sangruh.my.id/asset/foto_berita/30800b350209fba1fa71c843d99f7909.webp)
Keterangan Gambar : Sora: A Model that B
OpenAI memasuki dunia Hollywood dengan membawa "Sora," model teks-ke-video yang mengesankan. Rencananya akan dirilis ke publik tahun ini, Sora mampu menghasilkan video realistis dari deskripsi teks dan telah menarik perhatian para pemangku kepentingan Hollywood, termasuk produser Tyler Perry, yang menunda ekspansi studio Atlanta senilai $800 juta setelah melihat potensinya secara langsung.
Perry terkejut, mengatakan, "Mendengar bahwa ini bisa melakukan semua hal itu adalah satu hal, tetapi melihat kemampuannya secara langsung, itu luar biasa." Namun, ia juga menyatakan kekhawatiran terkait tenaga kerja, menekankan perlunya langkah-langkah untuk melindungi industri kreatif.
OpenAI bermaksud untuk mengintegrasikan Sora ke dalam produksi Hollywood, namun rencana ini tidak disambut baik oleh para kreator yang khawatir akan kehilangan pekerjaan mereka. Seiring pengaruh AI yang semakin besar dalam industri hiburan, kemampuannya untuk mengganggu alur kerja tradisional dan peran pekerjaan telah menjadi topik perdebatan sengit.
Pergolakan penulis Hollywood tahun lalu menunjukkan bahwa orang tidak bersedia menerima penggantian pekerjaan oleh AI. Namun, para sutradara tampaknya memiliki pandangan yang berbeda, mereka ingin menggunakan AI dan aktif menginvestasikannya.
Tantangan AI terhadap kreativitas juga menjadi perbincangan hangat. Masuknya OpenAI ke Hollywood telah menimbulkan kontroversi, terutama terkait dengan pelatihan Sora dan sumber data yang digunakan.
Peneliti akan menyelidiki Sora seperti yang mereka lakukan pada MidJourney untuk mengungkap kemungkinan pelanggaran hak cipta. Sementara itu, kerugian pekerjaan di sektor kreatif mulai meningkat, dengan proyeksi kehilangan 204.000 pekerjaan di sektor hiburan di AS saja.
Pertemuan OpenAI dengan studio dan sutradara Hollywood setelah CTO mereka menghindari pertanyaan tentang data yang digunakan menimbulkan kontroversi. Diskusi seputar Sora mencerminkan perdebatan yang lebih luas tentang AI dalam industri kreatif, yang ditandai oleh campuran antusiasme terhadap masa depan dan kekhawatiran tentang apa yang mungkin hilang dalam transisi tersebut.
Tantangannya tetap: bagaimana memanfaatkan kekuatan AI seperti Sora, bukan sebagai pengganti kreativitas manusia, tetapi sebagai pendorong bagi bentuk ekspresi baru yang menghormati integritas. Banyak yang menganggap hal ini tidak mungkin.