- Penghargaan IPSI Diberikan pada Hari Kesaktian Pancasila kepada Sejumlah Anggota Kepolisian Lumajang
- Penanaman Disiplin Lalu Lintas Dilakukan Sejak Usia Dini di Lumajang
- Penangkapan Pelaku Pencurian Sapi Berhasil Dilakukan Dalam Waktu Kurang Dari 24 Jam Di Lumajang
- Peninjauan Dapur Program Makan Bergizi Gratis Dilakukan di Lumajang oleh Forkopimda
- Pengukuhan Dewan Pengawas RSUD dr Haryoto dengan Penekanan pada Inovasi dan Profesionalisme
- Musibah Dewangga Dijadikan Alarm untuk Edukasi Anak di Lumajang
- Pemantauan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis Dilakukan Oleh Pimpinan Daerah dan Forkopimda Lumajang
- Pendampingan Korban Minum Cairan Berbahaya di Lumajang oleh Pemerintah Daerah
- Kejadian Pencurian Motor Terjadi di Lumajang Saat Pagi Hari
- Penyelewengan Setoran Senilai Rp180 Juta Terjadi di Lumajang Melibatkan Seorang Sales Semen
Visa Asia Pasifik Akui Pembatasan Penjualan Konten Dewasa
Visa Asia Pacific Acknowledges Sales Restrictions on Adult Content https://www.animenewsnetwork.com/news/2024-12-03/visa-asia-pacific-acknowledges-sales-restrictions-on-adult-content/.218522

Keterangan Gambar : Visa Asia Pasifik Ak
Visa Batasi Pembayaran untuk Konten Dewasa di Jepang
Cietan Kitney, Kepala Produk Asia Pasifik di Visa, mengonfirmasi minggu lalu bahwa meskipun Visa ingin menyediakan layanan pembayaran untuk produk dan layanan yang legal dan sah sebanyak mungkin, mereka terkadang harus menolak transaksi untuk "melindungi merek." Dalam sesi tanya jawab pada briefing perusahaan mengenai upaya ekspansi di Osaka, Kitney menjawab pertanyaan tentang banyaknya perusahaan kartu kredit yang menolak memproses pembayaran untuk situs dan layanan yang mungkin mengandung konten dewasa (yang legal di Jepang).
Kitney menambahkan bahwa keputusan untuk menolak transaksi ini dapat melibatkan kebijakan global dan lokal untuk Visa. Ia menekankan pentingnya bagi perusahaan untuk menjaga kejujuran dan integritas di masa depan.
Selama dua tahun terakhir, banyak situs dan layanan di Jepang terpaksa melarang pembayaran menggunakan berbagai layanan seperti Visa dan Mastercard, karena pembayaran dari pelanggan ditolak melalui layanan tersebut. Beberapa situs yang terkena dampak termasuk Nico Nico, Melonbooks, Toranoana, DLSite (yang juga melarang American Express), Fantia, Manga Library Z, dan Fanza, di antara lainnya.
Keputusan Visa ini mencerminkan upaya mereka untuk menjaga reputasi dan kepercayaan konsumen terhadap merek mereka. Meskipun konten dewasa legal di Jepang, kebijakan ini menunjukkan bahwa perusahaan kartu kredit memiliki batasan tertentu dalam hal jenis transaksi yang mereka proses.
Hal ini menjadi perhatian bagi banyak penyedia layanan dan situs yang beroperasi di sektor ini, karena mereka harus mencari alternatif pembayaran lain untuk melayani pelanggan mereka. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang menolak memproses pembayaran untuk konten dewasa, tantangan ini dapat mempengaruhi aksesibilitas dan keberlangsungan bisnis di industri tersebut.
Visa, sebagai salah satu penyedia layanan pembayaran terbesar di dunia, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka beroperasi sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan, baik di tingkat global maupun lokal. Keputusan ini juga mencerminkan dinamika yang lebih luas dalam industri pembayaran, di mana perusahaan harus menyeimbangkan antara kepatuhan terhadap hukum dan permintaan pasar.