- Kemandirian Lumajang Didorong Melalui Pengelolaan Dana Dusun Berbasis Masyarakat
- Hunian Bergaya Santorini Pertama di Indonesia Kini Hadir di Lumajang dengan Pembukaan Clarysa Grande
- Dana Khusus untuk Dusun di Lumajang Mulai Berlaku Tahun 2026 guna Perlindungan Warga
- Pramuka Diharapkan Menjadi Tempat Pembentukan Karakter dan Kepemimpinan Pemuda
- Keamanan Wilayah Ditekankan Tanpa Penggunaan Senjata oleh Pimpinan Daerah Lumajang
- Percepatan Mutasi Besar-besaran Dilakukan untuk Memacu Kinerja Birokrasi di Lumajang
- Pemanfaatan KUR Harus Fokus pada Peningkatan Produktivitas Bukan Gaya Hidup
- ASN di Lumajang Diharapkan Menjadi Pengabdi Setia Bukan Pengejar Jabatan
- Kunjungan ke Beberapa Kepala Desa di Klakah untuk Memperkuat Sinergi Keamanan Wilayah
- Apresiasi Terhadap Personel dan Warga Berprestasi Dorong Semangat Kolaborasi demi Keamanan Lumajang
Visa Asia Pasifik Akui Pembatasan Penjualan Konten Dewasa
Visa Asia Pacific Acknowledges Sales Restrictions on Adult Content https://www.animenewsnetwork.com/news/2024-12-03/visa-asia-pacific-acknowledges-sales-restrictions-on-adult-content/.218522

Keterangan Gambar : Visa Asia Pasifik Ak
Visa Batasi Pembayaran untuk Konten Dewasa di Jepang
Cietan Kitney, Kepala Produk Asia Pasifik di Visa, mengonfirmasi minggu lalu bahwa meskipun Visa ingin menyediakan layanan pembayaran untuk produk dan layanan yang legal dan sah sebanyak mungkin, mereka terkadang harus menolak transaksi untuk "melindungi merek." Dalam sesi tanya jawab pada briefing perusahaan mengenai upaya ekspansi di Osaka, Kitney menjawab pertanyaan tentang banyaknya perusahaan kartu kredit yang menolak memproses pembayaran untuk situs dan layanan yang mungkin mengandung konten dewasa (yang legal di Jepang).
Kitney menambahkan bahwa keputusan untuk menolak transaksi ini dapat melibatkan kebijakan global dan lokal untuk Visa. Ia menekankan pentingnya bagi perusahaan untuk menjaga kejujuran dan integritas di masa depan.
Selama dua tahun terakhir, banyak situs dan layanan di Jepang terpaksa melarang pembayaran menggunakan berbagai layanan seperti Visa dan Mastercard, karena pembayaran dari pelanggan ditolak melalui layanan tersebut. Beberapa situs yang terkena dampak termasuk Nico Nico, Melonbooks, Toranoana, DLSite (yang juga melarang American Express), Fantia, Manga Library Z, dan Fanza, di antara lainnya.
Keputusan Visa ini mencerminkan upaya mereka untuk menjaga reputasi dan kepercayaan konsumen terhadap merek mereka. Meskipun konten dewasa legal di Jepang, kebijakan ini menunjukkan bahwa perusahaan kartu kredit memiliki batasan tertentu dalam hal jenis transaksi yang mereka proses.
Hal ini menjadi perhatian bagi banyak penyedia layanan dan situs yang beroperasi di sektor ini, karena mereka harus mencari alternatif pembayaran lain untuk melayani pelanggan mereka. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang menolak memproses pembayaran untuk konten dewasa, tantangan ini dapat mempengaruhi aksesibilitas dan keberlangsungan bisnis di industri tersebut.
Visa, sebagai salah satu penyedia layanan pembayaran terbesar di dunia, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka beroperasi sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan, baik di tingkat global maupun lokal. Keputusan ini juga mencerminkan dinamika yang lebih luas dalam industri pembayaran, di mana perusahaan harus menyeimbangkan antara kepatuhan terhadap hukum dan permintaan pasar.






