- Tim PKM STKIP PGRI Lumajang Sukses Gelar Pelatihan dan Pendampingan Lesson Study di Gucialit
- Korban Kebakaran Pabrik Kayu PT CBI Besuk Lumajang Sudah Membaik
- Akses Jalan Utama Menuju Kecamatan Tempursari Lumajang Longsor
- Tutup UKW, Indah Wahyuni Komitmen Jalin Sinergi Dengan Wartawan Lumajang
- PT KAI dan Dishub Lumajang Tutup Perlintasan Kereta Api Liar
- 26 Ribu Warga Telah Berkunjung dan Manfaatkan Pelayanan di Mal Pelayanan Publik Lumajang
- Diskominfo Ajak Warga Selektif Terima Informasi Jelang Pilkada Lumajang 2024
- DPRD Lumajang Siap Support Peningkatan Kapasitas dan Profesionalitas Wartawan
- Penataan Kawasan Pura Mandhara Giri Semeru Agung Bisa Tingkatkan Ekonomi Warga Sekitar
- Kawasan Pura Madhara Giri Semeru Agung Lumajang Akan Ditata Berkonsep Pembangunan Berkelanjutan
Mengapa Dunia Kecerdasan Buatan Membicarakan tentang Stroberi?
Why is the AI world ranting on about strawberries? https://dailyai.com/2024/08/why-is-the-ai-world-ranting-on-about-strawberries/
Keterangan Gambar : Mengapa Du
Proyek Strawberry: Inovasi Terbaru OpenAI
OpenAI kembali menjadi sorotan dengan proyek baru yang menarik perhatian, yaitu "Project Strawberry." Proyek ini muncul setelah adanya bocoran mengenai model pelatihan bernama Q yang diduga memiliki kemampuan berbahaya. Q dikabarkan menggabungkan model penalaran canggih dengan agen AI yang dapat menjelajahi internet secara mandiri.
Menurut laporan, Strawberry melibatkan metode pelatihan khusus untuk AI yang dapat melakukan "penelitian mendalam" dengan menjelajahi internet secara otonom. Q mungkin merujuk pada teknik pembelajaran penguatan (Q-learning), sementara simbol bintang () masih menjadi misteri. Beberapa sumber menyebutkan bahwa OpenAI ingin Strawberry dapat melakukan "tugas jangka panjang" yang melibatkan perencanaan dan eksekusi yang kompleks.
Sam Altman, CEO OpenAI, mengungkapkan bahwa mereka ingin model AI mereka dapat memahami dunia seperti manusia. Dalam beberapa bulan terakhir, Altman juga memicu spekulasi dengan postingan di media sosial yang berhubungan dengan stroberi, yang semakin memperkuat dugaan tentang proyek ini.
Baru-baru ini, laporan menyebutkan bahwa OpenAI sedang mempersiapkan peluncuran versi Strawberry yang akan diintegrasikan ke dalam aplikasi chatbot seperti ChatGPT. Ada dua versi yang sedang dikembangkan: satu versi kecil untuk aplikasi chat yang meningkatkan kemampuan penalaran, dan versi yang lebih besar untuk menghasilkan data pelatihan sintetis berkualitas tinggi untuk model bahasa flagship berikutnya, yang disebut "Orion."
Menariknya, meskipun deskripsi awal tentang Strawberry tidak sepenuhnya sejalan dengan Q*, ada spekulasi bahwa Strawberry dapat menjelajahi web secara mandiri dan menggunakan penelitian mendalam untuk menghasilkan data sintetis. Ini bisa jadi lebih efisien dibandingkan dengan mengumpulkan data mentah dari internet.
Namun, ada ironi dalam nama "Strawberry." Banyak model AI saat ini, termasuk yang paling canggih, sering kali kesulitan mengeja kata ini dengan benar. Jika ditanya berapa banyak huruf 'r' dalam "strawberry," AI mungkin menjawab "dua" alih-alih "tiga." Ini menimbulkan spekulasi apakah nama tersebut merupakan lelucon atau "easter egg" dari OpenAI.
Dengan semua spekulasi ini, masa depan proyek Strawberry dan dampaknya terhadap produk OpenAI lainnya masih menjadi tanda tanya. Kita harus menunggu peluncuran SearchGPT atau GPT-5 untuk melihat seberapa jauh inovasi ini berkembang.