KALIBER 99: Gerakan Literasi dan Tani Lintas Iman yang Menjadi Teladan Moderasi Beragama dari Rowokangkung
“Kami tidak mulai dari seminar atau wacana, tapi dari cangkul, tanah, dan keringat. Karena kebersamaan akan lebih kuat jika lahir dari kerja dan hasil yang dirasakan bersama,” ungkap Mas’ud, yang juga menjadi peserta unggulan Penyuluh Agama Award 2025. Kamis (15/05/2025).

By Adminpmd 17 Mei 2025, 06:19:38 WIB | 👁 4 Pemerintah Daerah
KALIBER 99: Gerakan Literasi dan Tani Lintas Iman yang Menjadi Teladan Moderasi Beragama dari Rowokangkung

Image: KALIBER 99: Gerakan ...


Sumbersari Di tengah arus tantangan sosial dan keberagaman yang kompleks, sebuah inisiatif lokal dari pelosok Kabupaten Lumajang muncul sebagai model teladan penguatan moderasi beragama. Program bertajuk KALIBER 99 (Kawasan Literasi Beragama 99) yang digagas oleh seorang penyuluh agama Islam, Mohammad Mas’ud, menjelma menjadi gerakan inspiratif yang mengintegrasikan literasi keagamaan dengan praktik sosial dan ekonomi lintas iman.

Berbasis di Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, KALIBER 99 tidak hanya menjadi forum penyuluhan keagamaan biasa. Ia hadir sebagai ruang edukasi spiritual yang aplikatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Program ini membangun kesadaran moderat antarumat beragama melalui pendekatan yang membumi, bukan hanya dari podium, tetapi juga dari ladang, pasar, dan ruang interaksi harian warga.

Salah satu produk unggulan dari KALIBER 99 yang telah menunjukkan dampak nyata adalah GERBAS TANI (Gerakan Belanja Sayuran di Lahan Petani). Program ini merupakan bentuk pemberdayaan ekonomi berbasis pertanian yang dirancang untuk menyatukan warga lintas iman, terutama komunitas Muslim dan Katolik yang hidup berdampingan di desa Kedungrejo.

Lewat GERBAS TANI, para petani dari berbagai latar belakang agama bekerja sama dalam proses bercocok tanam, panen, hingga pemasaran hasil tani secara kolektif. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan penghasilan keluarga petani, tetapi juga menjadi medium strategis untuk menumbuhkan saling pengertian, dialog sosial, dan toleransi dalam praktik sehari-hari.

“Kami tidak mulai dari seminar atau wacana, tapi dari cangkul, tanah, dan keringat. Karena kebersamaan akan lebih kuat jika lahir dari kerja dan hasil yang dirasakan bersama,” ungkap Mas’ud, yang juga menjadi peserta unggulan Penyuluh Agama Award 2025. Kamis (15/05/2025).

Tak hanya itu, ia juga menyampaikan, KALIBER 99 juga membina para remaja lintas sekolah, termasuk santri dan pelajar Katolik, dalam kegiatan kreatif seperti produksi film pendek bertema toleransi, diskusi literasi moderat, serta kerja bakti bersama.

Program ini berhasil menciptakan ruang inklusif tempat warga desa belajar menyampaikan gagasan secara damai, menerima perbedaan, dan merayakan keberagaman dalam suasana kekeluargaan.

Lebih lanjut, dia menambahkan beberapa dampak signifikan dari program KALIBER 99 antara lain:

  • Terbentuknya Forum Literasi Keagamaan Inklusif;

  • Kegiatan Tani Lintas Iman yang Berkelanjutan;

  • Peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat desa;

  • Menguatnya kerukunan sosial secara organik dan alami.

Keberhasilan KALIBER 99 menjadi perhatian berbagai pihak, dari tokoh agama hingga pemerintahan lokal. Model kolaboratif ini dinilai mampu menjawab tantangan intoleransi dan polarisasi yang masih menjadi persoalan nasional, dengan pendekatan yang kontekstual, partisipatif, dan berbasis budaya lokal.

Kini, KALIBER 99 bukan hanya simbol penguatan moderasi beragama di Lumajang, melainkan juga harapan baru bagi praktik dakwah transformatif yang menjembatani iman dan kemanusiaan.

Melalui sinergi dengan program-program pemberdayaan seperti GERBAS TANI, inisiatif ini telah membuktikan bahwa keberagaman bukan untuk dipertentangkan, melainkan dikelola bersama menjadi kekuatan sosial.

(lus)


Sumber : https://portalberita.lumajangkab.go.id/main/baca/aXKFfpNv

Baca Artikel Lainnya :

  1. Warga Dusun Bondeli Mulai Tenang, Sungai Kembali Normal dan Tanggul Telah Diperbaiki
  2. Dindikbud Lumajang Pastikan Penutupan SDN Kudus 02 Tak Ganggu Hak Belajar Anak
  3. Bupati Lumajang: Pendidikan Harus Maju Tanpa Kehilangan Akar Budaya
  4. Upaya Terpadu Pulihkan Ekosistem Pasca Erupsi Gunung Semeru di Lumajang
  5. Pemkab Lumajang Ajukan Pergantian Nama Stasiun, Strategi Baru untuk Kuatkan Identitas dan Potensi Wisata
  6. Layanan Terapi Kini Hadir di RSUD dr. Haryoto, Anak Lumajang Tak Perlu Pergi Jauh
  7. Insiden Penyerangan Terjadi di Depan Warung, Seorang Perempuan Dikenai Bacokan
  8. Penyelidikan Dugaan Kasus Penganiayaan di Alun-Alun Melibatkan Anggota Satpol PP dan Penjual Es Krim
  9. Kejadian Kekerasan Terjadi di Area Wisata Pantai Mbah Drajid Lumajang, Pelaku Berhasil Diamankan
  10. Warga Dihimbau Mengungsi Akibat Ancaman Banjir di Sumberwuluh
  11. Mas Abdi.....
  12. Halo
  13. Tes
  14. Cek
  15. SangruhBot, [Apr 3, 2025 at 08:00] Level Up : Resfinta yudhi rosanti Malang SangruhBot, [Apr 5, 2025 at 01:11] Level Up : Suliani Malang


View all comments

Write a comment

Kanan - Iklan Sidebar