Pemkab Lumajang Edukasi Warga soal Leptospirosis, Antisipasi Dini di Tengah Peralihan Musim
Pemerintah Kabupaten Lumajang terus mengedukasi masyarakat agar lebih waspada terhadap leptospirosis, penyakit menular yang berpotensi meningkat saat peralihan musim hujan ke kemarau.

By Adminpmd 02 Jul 2025, 15:24:27 WIB | 👁 0 Pemerintah Daerah
Pemkab Lumajang Edukasi Warga soal Leptospirosis, Antisipasi Dini di Tengah Peralihan Musim

Image: Pemkab Lumajang Eduk...


Pemerintah Kabupaten Lumajang terus mengedukasi masyarakat agar lebih waspada terhadap leptospirosis, penyakit menular yang berpotensi meningkat saat peralihan musim hujan ke kemarau.

Data terbaru mencatat, sejak Januari hingga awal Juli 2025, terdapat 22 kasus leptospirosis di Lumajang. Seluruh pasien berhasil sembuh, namun tren ini tetap menjadi perhatian serius bagi Pemkab dalam menjaga keselamatan dan kesehatan warga.

“Pemerintah hadir bukan hanya saat mengobati, tapi juga dalam upaya pencegahan. Kami terus mendorong literasi kesehatan agar masyarakat memahami bahaya leptospirosis dan cara menghindarinya,” tegas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang Marshall Trihandono saat dikonfirmasi, Selasa (2/7/2025).

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira yang menyebar melalui air tercemar urine hewan, utamanya tikus. Aktivitas di lingkungan lembap dan genangan tanpa alat pelindung diri seperti sepatu boot atau sarung tangan karet meningkatkan risiko paparan.

Melalui berbagai kanal komunikasi publik, Pemkab Lumajang terus mengimbau warga untuk Menjaga kebersihan lingkungan, Menghindari genangan air saat beraktivitas, Menggunakan APD saat bekerja di area berisiko, serta segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala demam, nyeri otot, atau sakit kepala.

Pendekatan komunikasi risiko berbasis komunitas juga terus diperkuat, mengingat leptospirosis bukan hanya masalah kesehatan individu, tetapi tantangan bersama dalam menjaga lingkungan yang sehat dan aman.

“Penyakit ini bisa dicegah jika warga memahami pola penularan dan melakukan langkah perlindungan sejak awal. Di sinilah pentingnya peran bersama antara pemerintah dan masyarakat,” ujar Marshall.

Sebagai perbandingan, tahun 2024 lalu tercatat 24 kasus leptospirosis. Penurunan jumlah kasus di tahun ini menjadi bukti efektivitas pendekatan promotif dan preventif yang dijalankan, namun kewaspadaan tetap menjadi kunci. (MC Kab. Lumajang/Ard/An-m)


Sumber : https://portalberita.lumajangkab.go.id/main/baca/aXKGeY9r

Baca Artikel Lainnya :

  1. Muda, Cerdas, Digital: Harapan Baru ASN Lumajang di Tengah Revolusi Teknologi
  2. Kota yang Indah Dimulai dari Ranting Pohon yang Teratur
  3. Pariwisata Ramah Lingkungan dan Perlindungan Lahan Jadi Fokus Legislasi Baru Lumajang
  4. Pesantren Ramah Lingkungan, DLH Lumajang Perkuat Literasi Ekologi Santri
  5. Bumbu Pecel Khas Tempeh Tengah Raih Izin Edar dan Sertifikat Halal
  6. Penangkapan Pelaku Begal di Lumajang Mengungkap Enam Kasus Aksi Kejahatan Sejak 2020
  7. Penemuan Potongan Tubuh Manusia di Aliran Lahar Gunung Semeru Menggemparkan Pronojiwo Lumajang
  8. Penangkapan Pelaku Curanmor di Lima Lokasi oleh Polres Lumajang
  9. Agenda Nasional Diterobos oleh Budaya Lumajang, Segoro Topeng Kaliwungu Resmi Masuk KEN 2025
  10. Inisiatif Pembangunan Berkelanjutan Melalui Tiga Raperda di Lumajang
  11. Halo
  12. Sudah
  13. Roti 88
  14. Assalamualaikum Mas & Mbak semua. Sy Abdi akan mengikuti lomba inovasi, maka sy mau minta tolong kepada jenengan semua untuk testing fitur AI Personality Test dengan metode MBTI karena salah satu syarat inovasi itu harus ada user yang pernah pakai dan di
  15. 082142634989


View all comments

Write a comment

Kanan - Iklan Sidebar