Pemkab Lumajang Edukasi Warga soal Leptospirosis, Antisipasi Dini di Tengah Peralihan Musim
Pemerintah Kabupaten Lumajang terus mengedukasi masyarakat agar lebih waspada terhadap leptospirosis, penyakit menular yang berpotensi meningkat saat peralihan musim hujan ke kemarau.

By Adminpmd 03 Jul 2025, 17:38:17 WIB | 👁 1 Pemerintah Daerah
Pemkab Lumajang Edukasi Warga soal Leptospirosis, Antisipasi Dini di Tengah Peralihan Musim

Image: Pemkab Lumajang Eduk...


Pemerintah Kabupaten Lumajang terus mengedukasi masyarakat agar lebih waspada terhadap leptospirosis, penyakit menular yang berpotensi meningkat saat peralihan musim hujan ke kemarau.

Data terbaru mencatat, sejak Januari hingga awal Juli 2025, terdapat 22 kasus leptospirosis di Lumajang. Seluruh pasien berhasil sembuh, namun tren ini tetap menjadi perhatian serius bagi Pemkab dalam menjaga keselamatan dan kesehatan warga.

“Pemerintah hadir bukan hanya saat mengobati, tapi juga dalam upaya pencegahan. Kami terus mendorong literasi kesehatan agar masyarakat memahami bahaya leptospirosis dan cara menghindarinya,” tegas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang Marshall Trihandono saat dikonfirmasi, Selasa (2/7/2025).

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira yang menyebar melalui air tercemar urine hewan, utamanya tikus. Aktivitas di lingkungan lembap dan genangan tanpa alat pelindung diri seperti sepatu boot atau sarung tangan karet meningkatkan risiko paparan.

Melalui berbagai kanal komunikasi publik, Pemkab Lumajang terus mengimbau warga untuk Menjaga kebersihan lingkungan, Menghindari genangan air saat beraktivitas, Menggunakan APD saat bekerja di area berisiko, serta segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala demam, nyeri otot, atau sakit kepala.

Pendekatan komunikasi risiko berbasis komunitas juga terus diperkuat, mengingat leptospirosis bukan hanya masalah kesehatan individu, tetapi tantangan bersama dalam menjaga lingkungan yang sehat dan aman.

“Penyakit ini bisa dicegah jika warga memahami pola penularan dan melakukan langkah perlindungan sejak awal. Di sinilah pentingnya peran bersama antara pemerintah dan masyarakat,” ujar Marshall.

Sebagai perbandingan, tahun 2024 lalu tercatat 24 kasus leptospirosis. Penurunan jumlah kasus di tahun ini menjadi bukti efektivitas pendekatan promotif dan preventif yang dijalankan, namun kewaspadaan tetap menjadi kunci. (MC Kab. Lumajang/Ard/An-m)


Sumber : https://portalberita.lumajangkab.go.id/main/baca/aXKGeY9r

Baca Artikel Lainnya :

  1. Pariwisata Ramah Lingkungan dan Perlindungan Lahan Jadi Fokus Legislasi Baru Lumajang
  2. Bumbu Pecel Khas Tempeh Tengah Raih Izin Edar dan Sertifikat Halal
  3. Pesantren Ramah Lingkungan, DLH Lumajang Perkuat Literasi Ekologi Santri
  4. Ramah Iklim Dimulai dari Kesadaran Kolektif Masyarakat
  5. Lebih dari 5 Juta Pembaca, Berita Lumajang Jadi Ruang Literasi Publik yang Menginspirasi
  6. Keamanan Jalanan Meningkat, Polres Lumajang Lakukan Penelusuran di Area Rawan Kejahatan
  7. Sertifikat Diberikan kepada Bayi yang Lahir pada Harganas 29 Juni di Lumajang oleh Kementerian BKKBN
  8. Peringatan HUT Bhayangkara, Kapolres Lumajang Tekankan Pentingnya Usaha dan Dedikasi dalam Kenaikan Pangkat
  9. Strategi Efektif Mencegah Curanmor di Lumajang Berdasarkan Pengalaman Pelaku yang Ditangkap
  10. Peningkatan Keamanan di Desa Rawan Maling dan Begal di Lumajang Melalui Patroli Polisi
  11. Halo
  12. Topic: Inspektorat Lumajang Time: May 21, 2025 19:00 PM Jakarta Join Zoom Meeting https://us06web.zoom.us/j/89047096227?pwd=DghECDntZbWDYZMOYnIB4ZvPsbBwyN.1 Meeting ID: 890 4709 6227 Passcode: 1234567890
  13. Sudah
  14. Halo
  15. Bisakah untuk menjernihkan foto ini?


View all comments

Write a comment

Kanan - Iklan Sidebar