Dewan Uni Eropa Menyetujui Undang-Undang Kecerdasan Buatan, Berlaku Mulai Tahun Ini
The EU AI Act passed in a landslide and will come into force this year https://dailyai.com/2024/03/the-eu-ai-act-passed-in-a-landslide-and-will-come-into-force-this-year/

Keterangan Gambar : Dewan Uni Eropa Meny

Parlemen Eropa telah menyetujui legislasi AI komprehensif pertama di dunia, memicu kegembiraan dan kekhawatiran. Sebanyak 523 suara mendukung undang-undang tersebut, 46 menolak, dan 49 abstain. Kemungkinan besar akan mulai berlaku pada bulan Mei ini.

AI Act memperkenalkan pendekatan baru berbasis risiko dalam tata kelola AI. Ini mengkategorikan sistem AI berdasarkan ancaman potensial mereka dan mengatur mereka sesuai.

Proses pembuatan hukum di UE terkenal rumit, dan ini merupakan hasil dari beberapa tahun upaya dan beberapa momen sulit di mana beberapa negara menjadi ragu tentang dampak Undang-Undang ini terhadap ekonomi dan persaingan mereka.

Tunggu itu akhirnya berakhir. Dari alat sehari-hari seperti filter spam hingga sistem yang lebih kompleks yang digunakan dalam perawatan kesehatan dan penegakan hukum, AI Act sangat komprehensif.

Di antara aturan paling mencoloknya, Undang-Undang ini melarang sistem AI yang mampu melakukan manipulasi perilaku kognitif, skor sosial, dan identifikasi biometrik tanpa izin.

Kemudian ada kategori "risiko tinggi", yang mencakup AI dalam infrastruktur kritis, alat pendidikan, manajemen ketenagakerjaan, dan lainnya. Sistem-sistem ini akan menjalani penilaian ketat sebelum dan setelah diluncurkan ke pasar. Publik memiliki kekuatan untuk melaporkan sistem AI ini kepada otoritas yang ditunjuk.

Generative AI, seperti ChatGPT dari OpenAI, mendapat pengakuan khusus dalam Undang-Undang ini. Meskipun tidak dikategorikan sebagai risiko tinggi, platform-platform ini diharapkan transparan tentang cara kerjanya dan data yang mereka latih, sejalan dengan hukum hak cipta UE.

Ini adalah langkah maju dalam melindungi data orang dari digunakan untuk pelatihan model AI tanpa izin mereka. Undang-undang ini dijadwalkan akan menjadi hukum pada pertengahan 2024, dengan ketentuan-ketentuan diberlakukan secara bertahap selama dua tahun.

Sanksi bagi pelanggaran dapat berakibat pada denda hingga 35 juta Euro atau 7% dari omzet tahunan global.

Selain mengatur pelatihan dan implementasi AI, salah satu aspek yang paling dinantikan dari Undang-Undang ini adalah aturan hak cipta. Ini termasuk beberapa hal berikut:

Model AI yang dirancang untuk berbagai kegunaan harus mengungkapkan ringkasan data pelatihan yang mereka gunakan.

Kewajiban ini juga berlaku untuk model open-source.

Setiap modifikasi pada model-model ini, seperti penyetelan halus, juga harus mencakup informasi tentang data pelatihan yang digunakan.

Aturan ini berlaku untuk setiap model yang ditawarkan di pasar UE, terlepas dari tempat pengembangannya.

Usaha kecil dan menengah (UKM) akan menghadapi penegakan yang lebih fleksibel namun tetap harus mematuhi hukum hak cipta.

Ketentuan yang ada untuk pencipta untuk mengecualikan karya mereka dari digunakan dalam pelatihan AI tetap berlaku.

Undang-undang ini diharapkan akan memberikan dampak yang signifikan dalam industri teknologi dan menantang wilayah lain untuk mempercepat strategi tata kelola AI mereka.