- Produksi Kripik Nangka dan Rambak Pisang Berkualitas Tinggi di Pundungsari Lumajang
- Program Makan Bergizi Gratis dari Presiden Prabowo Siap Dijalankan di Lumajang
- Kecelakaan di Wonorejo Lumajang, Tabrakan Terjadi Akibat Dugaan Mengantuk Saat Mengemudi
- Kegiatan Posyandu Dusun Pocok Didampingi oleh Babinsa Sawaran Lor Lumajang
- Warga dan Pemancing Dihimbau Waspada Setelah Penemuan Buaya di Pantai Tempursari
- Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi 2025 Digelar di Lumajang
- Penetapan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Lumajang oleh KPU Pasca Pilkada 2024
- Rapat Pleno Terbuka KPU untuk Menetapkan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lumajang
- Peningkatan Patroli Kecelakaan Lalu Lintas oleh Satlantas Polres Lumajang
- Langkah Pemerintah untuk Mengatasi Masalah Ternak yang Terjangkit Penyakit Menular Kepada Manusia (PMK) Ditetapkan di Daerah Terpilih
FBI Ungkap Penipuan Streaming Musik AI Senilai $10 Juta di Carolina Utara
FBI busts $10 million AI music streaming scam run by a North Carolinia ‘musician’ https://dailyai.com/2024/09/fbi-busts-10-million-ai-music-streaming-scam-run-by-a-north-carolinia-musician/
Keterangan Gambar : FBI Ungkap Penipuan
Musisi North Carolina Ditangkap karena Skema Penipuan Musik AI Senilai $10 Juta
Jaksa federal telah menuntut seorang 'musisi' dari North Carolina, Michael Smith, berusia 52 tahun, karena diduga mengatur skema penipuan rumit senilai $10 juta menggunakan musik yang dihasilkan oleh AI. Smith ditangkap pada hari Rabu dengan tuduhan penipuan melalui jalur komunikasi, konspirasi penipuan, dan konspirasi pencucian uang.
Menurut jaksa, Smith menggunakan teknologi AI untuk menciptakan ratusan ribu lagu palsu dari band yang tidak ada, lalu memanfaatkan bot untuk memutar lagu-lagu ini jutaan kali di platform populer seperti Spotify, Apple Music, dan Amazon Music. "Melalui skema penipuan yang berani ini, Smith mencuri jutaan dolar dalam royalti yang seharusnya dibayarkan kepada musisi, penulis lagu, dan pemegang hak lainnya," kata Jaksa AS Damian Williams.
Indictment yang dibuka menunjukkan bahwa operasi Smith berlangsung selama tujuh tahun. Ia menciptakan ribuan akun streaming palsu menggunakan alamat email yang dibeli. Smith bahkan diduga mengembangkan perangkat lunak untuk memutar musik yang dihasilkan AI secara berulang dari berbagai komputer, meniru pendengar individual dari lokasi yang berbeda.
Untuk menghindari deteksi, ia menyebarkan aktivitas streaming palsu di antara lagu-lagu yang berbeda, dengan hati-hati menciptakan nama unik untuk artis dan lagu yang dihasilkan AI. Beberapa nama band yang aneh dan absurd termasuk "Callous Post" dan "Calorie Screams," dengan judul lagu seperti "Zygotic Washstands" dan "Zymotechnical."
Skema ini sangat menguntungkan. Dalam sebuah email yang dikirim awal tahun ini, Smith mengklaim telah mencapai 4 miliar streaming dan $12 juta dalam royalti sejak 2019. Pada Juni 2019, Smith dilaporkan menghasilkan sekitar $110.000 per bulan, berbagi sebagian dengan rekan konspirator yang tidak disebutkan namanya.
Kasus Smith menjadi perhatian karena kombinasi botting skala besar dengan konten yang dihasilkan AI. Meskipun banyak platform streaming telah berjuang melawan streaming palsu, skema seperti yang diduga dilakukan Smith dapat merusak ekosistem musik secara keseluruhan. Praktik penipuan ini dapat mengaburkan streaming yang sah, merusak algoritma penemuan, dan mengurangi kepercayaan, sehingga menyulitkan artis yang jujur untuk berhasil.
Industri musik dan AI kini berada di persimpangan yang rumit, di mana penipuan seperti ini menambah tantangan bagi para musisi yang berjuang untuk mendapatkan imbalan yang adil dari karya mereka.