- Kemandirian Lumajang Didorong Melalui Pengelolaan Dana Dusun Berbasis Masyarakat
- Hunian Bergaya Santorini Pertama di Indonesia Kini Hadir di Lumajang dengan Pembukaan Clarysa Grande
- Dana Khusus untuk Dusun di Lumajang Mulai Berlaku Tahun 2026 guna Perlindungan Warga
- Pramuka Diharapkan Menjadi Tempat Pembentukan Karakter dan Kepemimpinan Pemuda
- Keamanan Wilayah Ditekankan Tanpa Penggunaan Senjata oleh Pimpinan Daerah Lumajang
- Percepatan Mutasi Besar-besaran Dilakukan untuk Memacu Kinerja Birokrasi di Lumajang
- Pemanfaatan KUR Harus Fokus pada Peningkatan Produktivitas Bukan Gaya Hidup
- ASN di Lumajang Diharapkan Menjadi Pengabdi Setia Bukan Pengejar Jabatan
- Kunjungan ke Beberapa Kepala Desa di Klakah untuk Memperkuat Sinergi Keamanan Wilayah
- Apresiasi Terhadap Personel dan Warga Berprestasi Dorong Semangat Kolaborasi demi Keamanan Lumajang
SEC Gugat Elon Musk Terkait Pelanggaran Aturan Pembelian Saham Twitter
SEC Sues Elon Musk Alleging Rule Violation in Twitter Stake Purchase https://cryptonews.com/exclusives/sec-sues-elon-musk-twitter-stake-rule-breach/

Keterangan Gambar : SEC Gugat Elon Musk
Kesalahan Elon Musk dalam Pembelian Saham Twitter, SEC Menuntut
Perusahaan Pajak Amerika Serikat (SEC) telah menuntut Elon Musk, pendiri Tesla, karena mengeluhkan pelanggaran aturan dalam pembelian saham Twitter pada tahun 2022. Menurut laporan, Musk telah mengeluhkan pembayaran yang rendah sebesar $150 juta dan pelanggaran hukum keuangan.
Laporan Keuangan yang Tidak Jelas
Musk membeli Twitter dengan harga $44 miliar dan membangun stake besar dalam platform media sosial tersebut sebelum memulai pembelian. SEC telah menyelidiki apakah Musk atau asosiatennya melakukan penipuan keuangan terkait pembelian tersebut.
Musk Mengklaim Dihantam oleh SEC
Musk telah mengklaim bahwa SEC memaksa dia untuk menerima penyelesaian dalam waktu 48 jam, termasuk denda atas pelanggaran yang dituduhkan. "Oh Gary, bagaimana kamu bisa melakukan ini padaku?" tulis Musk di Twitter.
Kritik Terhadap Musk
Musk telah mengumumkan rencana untuk memprioritaskan konten "informatif" atau "pendidikan" di platform X untuk mengatasi negativitas. Namun, kritik telah menyerang rencana tersebut, mengatakan bahwa Musk menggunakan perubahan ini untuk mengensori pandangan tertentu.
Controversi Censorship
Musk juga telah menghadapi kontroversi terkait dengan penghapusan fitur premium dari akun yang menentang rencana reformasi imigrasi Amerika Serikat. Kontroversi ini telah menarik perhatian dari tokoh seperti Vitalik Buterin, pendiri Ethereum, yang telah menarik perhatian dari peristiwa tersebut.
Eksperimen Pemilu di Jerman
Musk juga telah menghadapi kontroversi di Jerman, di mana otoritas telah menuduhnya mencoba menginterferensi dalam pemilu. Musk telah mendukung partai far-right Alternative für Deutschland (AfD), yang telah menimbulkan kekhawatiran dari otoritas.
Musk Mengakui Hukumnya
Meskipun demikian, Musk telah mengakui haknya untuk menyampaikan pendapat sebagai pemilik bisnis di Jerman.






