Harmoni dan Pelestarian Budaya Terwujud dalam Tradisi Jolen Senduro di Lereng Semeru

By AdminLMJ 29 Jun 2025, 04:24:16 WIB | 👁 0 Pemerintah Daerah
Harmoni dan Pelestarian Budaya Terwujud dalam Tradisi Jolen Senduro di Lereng Semeru

Keterangan Gambar : Harmoni dan Pelestar


Desa Senduro di Kecamatan Senduro, Lumajang, mengadakan Tradisi Jolen atau Amukti Bumi pada 27 Juni 2025, bertepatan dengan 1 Muharram 1447 H. Perayaan tahunan ini menjadi simbol kerukunan, pelestarian budaya, dan ungkapan syukur atas keselamatan serta kesejahteraan masyarakat. Rangkaian acara dimulai dengan ziarah ke petilasan desa, kunjungan kepada para sesepuh, dan doa bersama dari berbagai dusun. Lima dusun berpartisipasi dengan membawa bari'an, yang merupakan persembahan hasil bumi dan doa sebagai ungkapan rasa syukur.

Acara puncak ditandai dengan arak-arakan 43 gunungan hasil bumi dari Pura Mandhara Giri Semeru Agung menuju Balai Desa Senduro. Dua gunungan, yaitu Gunungan Ingkung dan Gunungan Polo Pendem, menjadi sorotan utama. Prosesi ini melambangkan kemakmuran, persaudaraan, dan semangat gotong royong yang menjadi kekuatan masyarakat setempat. Tradisi ini juga mencerminkan toleransi, melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk pemeluk berbagai agama, yang bekerja sama dalam setiap tahap acara.

Perayaan ini dianggap memiliki potensi besar dalam pengembangan Desa Budaya dan Desa Toleransi, serta dapat mendorong pertumbuhan pariwisata berbasis budaya yang inklusif dan berkelanjutan. Pelestarian budaya diharapkan menjadi bagian dari strategi pembangunan desa, dengan penekanan bahwa budaya bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tanggung jawab untuk membangun masa depan.

Dengan semangat kolaborasi dan nilai-nilai luhur yang dijaga bersama, Tradisi Jolen diharapkan dapat menjadi ruang pertemuan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Di kaki Gunung Semeru, harmoni diharapkan bukan hanya menjadi harapan, tetapi kenyataan yang terus dirawat.

Analisis menunjukkan bahwa Tradisi Jolen tidak hanya berfungsi sebagai perayaan budaya, tetapi juga sebagai alat untuk memperkuat hubungan antarwarga dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya. Solusi yang dapat diusulkan adalah pengembangan program-program yang lebih terstruktur untuk melibatkan generasi muda dalam pelestarian tradisi ini, serta mempromosikan acara ini sebagai daya tarik wisata yang dapat meningkatkan ekonomi lokal.



Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.

Baca Artikel Lainnya :

  1. Tradisi Grebeg Suro di Hutan Bambu Sumbermujur Lumajang Menghubungkan Budaya dan Pariwisata
  2. Harmoni dan Pelestarian Budaya Terwujud dalam Tradisi Jolen Senduro di Lereng Semeru
  3. Pengawalan Ketahanan Pangan oleh Polsek Pasrujambe Lumajang, Dukungan untuk Penanaman Jagung bagi Petani
  4. Pencurian Terjadi di Kios Pasar Grati Lumajang, Gas Elpiji Hilang
  5. Penembakan Buronan Maling Sapi oleh Polres Lumajang Setelah Berbulan-Bulan Melarikan Diri




View all comments

Write a comment

Kanan - Iklan Sidebar