- Penangkapan Terjadi Setelah Pencurian Kelapa di Lumajang dengan Modus Penggunaan Kartu LSM
- Insiden Penyerangan Terjadi di Depan Warung, Seorang Perempuan Dikenai Bacokan
- Tersangka Penganiayaan di Pabrik Kayu Berhasil Diamankan dalam Operasi Pekat Semeru oleh Polres Lumajang
- Kejadian Kekerasan Terjadi di Area Wisata Pantai Mbah Drajid Lumajang, Pelaku Berhasil Diamankan
- Aksi Balas Dendam Terjadi Setelah Insiden Pukulan di Lumajang
- Kondisi Tanggul Penahan Banjir di Desa Sumberwuluh Lumajang Diperiksa oleh DPRD dan Pemkab
- Kewaspadaan Terhadap Ancaman Terorisme Diperkuat Melalui Film Sayap-Sayap Patah 2 Menurut Kapolres Lumajang
- Penyelidikan Dugaan Kasus Penganiayaan di Alun-Alun Melibatkan Anggota Satpol PP dan Penjual Es Krim
- Kronologi Kasus Pembegalan Pelajar di Klakah dengan Ancaman Bahasa Madura
- Warga Dihimbau Mengungsi Akibat Ancaman Banjir di Sumberwuluh
Bahagia di Usia Senja: Lansia Lumajang Sambut Layanan Kesehatan Dekat Rumah
Pelayanan kesehatan harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali para lansia. Mereka adalah penjaga nilai dan sejarah desa.

Image: Bahagia di Usia Senj...
Mentari pagi belum sepenuhnya meninggi, namun semangat warga Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, telah membuncah. Mereka berduyun-duyun menuju Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) yang hari itu terasa lebih istimewa dari biasanya.
Kehadiran Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, menjadi momen penuh makna. Tak sekadar kunjungan seremonial, Dewi Natalia datang untuk menyapa langsung masyarakat dan melihat sejauh mana pelayanan dasar, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan balita, telah berjalan.
Di bawah tenda sederhana yang berdiri di halaman Posyandu, raut wajah ceria tampak menyambut kehadiran beliau. Tak sedikit warga lanjut usia (lansia) yang sengaja datang lebih awal agar bisa mengikuti pemeriksaan kesehatan dan berbincang dengan Ketua PKK secara langsung.
“Senang rasanya bisa diperiksa, ditimbang, dicek tekanan darahnya. Biasanya harus ke puskesmas, tapi ini dekat dan kami dilayani dengan baik,” ujar Mbah Sri, seorang lansia berusia 72 tahun.
Bagi Dewi Natalia, pertemuan semacam ini bukan hanya rutinitas kerja. Ia melihatnya sebagai momen mendengarkan, merasakan, dan merangkul. “Pelayanan kesehatan harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali para lansia. Mereka adalah penjaga nilai dan sejarah desa,” ungkapnya dalam kunjungan kerjanya, Rabu (14/5/2025).
Dalam sambutannya, ia menyampaikan komitmen PKK untuk terus mendorong pemerataan layanan dasar. Menurutnya, desa-desa harus menjadi garda terdepan dalam memastikan tidak ada warga yang tertinggal dari akses kesehatan.
Tak hanya pelayanan medis, kegiatan Posyandu ILP juga diramaikan dengan penyuluhan gizi dan senam lansia. Suara tawa para nenek dan kakek pecah kala mereka mencoba gerakan ringan yang dipandu kader kesehatan desa.
Salah satu poin penting dalam kunjungan ini adalah upaya pencegahan stunting. Dewi Natalia menegaskan bahwa intervensi stunting harus dimulai dari hulu, yakni sejak calon pengantin dan pasangan muda merencanakan keluarga. Namun, ia juga tidak melupakan kelompok lansia yang selama ini kerap luput dari perhatian program kesehatan.
“Posyandu tidak hanya untuk bayi dan balita. Lansia pun butuh perhatian, apalagi di usia mereka, pelayanan preventif sangat penting untuk menjaga kualitas hidup,” jelasnya.
Ia pun berdialog hangat dengan para kader Posyandu, mendengarkan langsung kendala dan tantangan yang mereka hadapi di lapangan. Beberapa kader menyampaikan harapan agar sarana dan prasarana Posyandu terus ditingkatkan agar pelayanan semakin optimal.
Di sudut tenda, terlihat petugas kesehatan tengah memeriksa tekanan darah dan kadar gula darah para lansia. Senyum mereka merekah saat diberi vitamin gratis dan diajak berdiskusi soal pola makan sehat.
“Kami merasa diperhatikan, itu yang membuat hati ini bahagia,” kata Mbah Karti, 68 tahun, sambil menunjukkan kartu pemeriksaan kesehatannya.
Momen kebersamaan itu tak hanya menjadi pengingat akan pentingnya layanan dasar, tetapi juga menunjukkan bahwa pendekatan humanis dapat menciptakan kepercayaan antara pemerintah dan rakyatnya.
Dewi Natalia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara kader Posyandu, pemerintah desa, dan tenaga kesehatan. Ia menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus lintas sektor dan berkesinambungan.
Menurutnya, dengan pendekatan integratif seperti ILP, desa-desa di Lumajang bisa menjadi contoh bagaimana sistem pelayanan dasar dijalankan dengan hati, bukan sekadar prosedur.
Kegiatan hari itu ditutup dengan pembagian paket makanan tambahan bergizi untuk lansia dan anak-anak. Mereka pulang dengan kantong penuh vitamin dan hati yang penuh harapan.
Di tengah segala tantangan pemerataan layanan kesehatan, harapan tumbuh di sudut-sudut desa seperti Selok Awar-Awar. Harapan bahwa di usia senja pun, setiap warga tetap punya ruang untuk merasa berarti, sehat, dan dihargai.
“Ini bukan akhir, tapi awal dari komitmen kita semua untuk membangun desa yang sehat, ramah lansia, dan bebas stunting,” pungkas Dewi Natalia dengan penuh keyakinan.
Hari itu, di bawah langit biru Kecamatan Pasirian, terselip pesan kuat: kesehatan adalah hak semua, dari balita hingga mereka yang menua. (MC Kab. Lumajang/An-m)
Sumber : https://portalberita.lumajangkab.go.id/main/baca/aXKFfpJt
Baca Artikel Lainnya :
- Cegah Stunting dari Hulu: Ketua TP PKK Lumajang Soroti Pentingnya Edukasi Pra-Nikah
- Pendidikan Agama Terintegrasi, Lumajang Menuju Generasi Tangguh dan Religius
- Isak Tangis Iringi Kepergian 376 Jemaah Haji Kloter 37 Kabupaten Lumajang
- Religius dan Progresif, Bupati Lumajang Padukan Dakwah dan Komitmen Pelayanan Publik
- Dari Lantunan Al-Qur’an ke Arah Kebijakan: Spiritualitas Menyatu dalam Pemerintahan
- Identitas Komplotan Begal Pelajar SMK di Klakah Lumajang Terungkap oleh Polisi
- Aksi Balas Dendam Terjadi Setelah Insiden Pukulan di Lumajang
- Kronologi Kasus Pembegalan Pelajar di Klakah dengan Ancaman Bahasa Madura
- Penyelidikan Dugaan Kasus Penganiayaan di Alun-Alun Melibatkan Anggota Satpol PP dan Penjual Es Krim
- Warga Dihimbau Mengungsi Akibat Ancaman Banjir di Sumberwuluh
- Siapa kami
- Tes
- Tes
- Bantu catat perkataan dari link ini https://drive.google.com/file/d/13m8F0lchRtyd9ZCw6-AgLNFl93V-YwEI/view
- Assalamualaikum