- Dukungan Terhadap Inisiatif Pelajar dalam Gerakan Anti Narkoba di Lumajang
- Perubahan Positif di Lumajang: Rumah Reyot Kini Ditinggalkan demi Harapan Baru
- Pengawalan Ketahanan Pangan oleh Polsek Pasrujambe Lumajang, Dukungan untuk Penanaman Jagung bagi Petani
- Kemeriahan Pawai Lampion Menyambut Tahun Baru Islam di Yosowilangun Kidul Lumajang
- Pembangunan Akhlak Ditekankan dalam Peringatan 1 Muharram 1447 H di Lumajang
- Penembakan Buronan Maling Sapi oleh Polres Lumajang Setelah Berbulan-Bulan Melarikan Diri
- Tiga Pemuda di Lumajang Rampas Motor Setelah Terlibat Pertikaian
- Pembahasan Perubahan APBD Lumajang Tahun 2025 untuk Sesuaikan Pembangunan dengan Visi Misi Pemimpin Daerah
- Peninjauan Jalan Rusak di Ranuwurung Randuagung oleh DPRD dan Bupati Lumajang
- Audiensi PWI Lumajang dengan Pimpinan Daerah: Komitmen Bersama untuk Membangun dan Mempromosikan Wilayah
Segoro Topeng Kaliwungu: Ketika Topeng Menyapa Lautan, Lumajang Memanggil Dunia
Di balik desir angin Pantai Watu Pecak, ratusan penari bertopeng bersiap. Langit mulai membara keemasan, ombak bersahut-sahutan, dan satu per satu gerakan mistis mulai mengisi bibir pantai. Inilah Segoro Topeng Kaliwungu, sebuah pagelaran budaya yang telah menjelma menjadi panggung pertemuan antara warisan leluhur dan wajah baru pariwisata Indonesia.

Image: Segoro Topeng Kaliwu...
Di balik desir angin Pantai Watu Pecak, ratusan penari bertopeng bersiap. Langit mulai membara keemasan, ombak bersahut-sahutan, dan satu per satu gerakan mistis mulai mengisi bibir pantai. Inilah Segoro Topeng Kaliwungu, sebuah pagelaran budaya yang telah menjelma menjadi panggung pertemuan antara warisan leluhur dan wajah baru pariwisata Indonesia.
Bukan sembarang pertunjukan, Segoro Topeng adalah bentuk kolosal dari Tari Topeng Kaliwungu tarian sakral asal Desa Kaliwungu, Lumajang. Sejak pertama kali digelar secara besar-besaran pada 2022, event ini tak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga wajah baru promosi pariwisata berbasis budaya.
Nama "Segoro Topeng" sendiri lahir dari perpaduan dua kekuatan utama: ‘Segoro’ (Samudera Hindia) yang menggambarkan keelokan pantai selatan, dan ‘Topeng’ yang merepresentasikan kekayaan nilai-nilai budaya lokal. Gabungan ini menciptakan pengalaman tak terlupakan, di mana seni tradisi berdialog langsung dengan alam.
Setiap tahun, tema yang diusung berbeda, selalu mengangkat cerita yang menggugah. Tahun 2023 bertema “Kidung Katresnan”, menyoroti cinta dan pengorbanan. Tahun 2024 dengan “Legenda Argasonya” mengangkat mitologi lokal. Tahun ini, tema “Mystical of Kaliwungu” menelusuri sisi magis dan spiritual dari desa yang menjadi asal mula tarian ini.
Lebih dari sekadar panggung hiburan, Segoro Topeng hadir sebagai strategi destinasi branding Kabupaten Lumajang. Tujuannya jelas: menjadikan budaya sebagai daya tarik wisata yang menyatu dengan keindahan alam, menciptakan pengalaman wisata yang sarat makna.
"Acara ini mampu menggugah tidak hanya wisatawan, tetapi juga hati masyarakat lokal, terutama generasi muda. Mereka diajak mengenal dan mencintai warisan budaya leluhur melalui ekspresi yang megah, modern, dan membanggakan," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang Yuli Harismawati dalam siaran persnya, Jumat (27/6/2025).
Tak hanya itu, event ini menjadi ruang ekspresi bagi seniman tari, penata musik, pembuat kostum, hingga UMKM dan pelaku ekonomi kreatif. Semua bersinergi menyajikan sajian budaya yang tak lekang oleh waktu dan tak kalah dengan festival internasional.
Dengan ratusan penari yang terlibat, setiap helai gerakan, warna topeng, dan hentakan musik adalah hasil kolaborasi ratusan tangan kreatif. Mereka tidak hanya tampil di atas panggung, tapi juga menenun kisah Lumajang yang inklusif dan membanggakan.
Tahun 2025 menjadi tahun istimewa. Untuk pertama kalinya, Segoro Topeng Kaliwungu ditetapkan sebagai salah satu dari 110 Karisma Event Nusantara oleh Kementerian Pariwisata RI. Penetapan ini memperkuat posisi Lumajang dalam peta pariwisata nasional, bahkan internasional.
Event yang berlangsung selama dua hari ini dikemas dengan berbagai rangkaian kegiatan. Hari pertama, 28 Juni, diawali dengan aksi penanaman cemara laut bertajuk “Pantai Lestari, Cemara Menyapa”. Aksi ekologis ini membuktikan bahwa pelestarian lingkungan bisa bersatu dengan pelestarian budaya.
Di hari yang sama, suasana dihangatkan oleh Reggae Senja, menghadirkan musik sebagai bahasa universal yang menyatukan semua kalangan. Sementara, Pameran UMKM menampilkan produk lokal dari tangan-tangan kreatif warga Lumajang yang siap bersaing di pasar global.
Hari kedua, 29 Juni, menjadi puncak kemeriahan. Mahameru Fishing Festival meriahkan pagi hari dengan semangat kebersamaan nelayan dan wisatawan. Fashion Show Batik Lumajang menunjukkan bahwa kearifan lokal bisa tampil elegan dan modern.
Sore menjelang malam, tibalah saat yang ditunggu: sendratari kolosal “Segoro Topeng Kaliwungu” digelar. Di hadapan ribuan penonton, panggung raksasa di pesisir pantai menjelma menjadi dunia mistis nan memukau. Cahaya, musik, dan gerakan penari menyatu dalam satu harmoni yang mengguncang hati.
Pemerintah Kabupaten Lumajang menaruh harapan besar pada event ini. Mereka melihat Segoro Topeng bukan hanya sebagai acara tahunan, tapi sebagai simbol transformasi budaya menjadi motor ekonomi dan pariwisata berkelanjutan.
Seiring semakin dikenalnya Lumajang sebagai tujuan wisata, Segoro Topeng akan dikembangkan dalam format yang lebih luas: menjadi paket wisata budaya yang terintegrasi, sehingga tak hanya menghadirkan tontonan, tetapi juga pengalaman hidup yang mendalam bagi para wisatawan.
Bukan hal mustahil jika dalam beberapa tahun ke depan, Segoro Topeng bisa setara dengan festival budaya kelas dunia. Apalagi Lumajang telah mencatat kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi di Jawa Timur pada tahun 2024 sebuah prestasi luar biasa.
Namun di balik gemerlap event, satu hal tak boleh dilupakan: Segoro Topeng adalah suara dari masyarakat, warisan dari masa lalu, dan cahaya untuk masa depan. Di setiap topeng yang menari, terselip harapan akan negeri yang lebih mencintai budayanya.
Dan pada akhirnya, siapa pun yang menyaksikan Segoro Topeng akan membawa pulang lebih dari sekadar gambar. Mereka akan membawa cerita, emosi, dan rasa bangga bahwa Indonesia, melalui Lumajang, punya cara istimewa untuk menyapa dunia. (MC Kab. Lumajang/An-m)
Sumber : https://portalberita.lumajangkab.go.id/main/baca/aXKFgpZp
Baca Artikel Lainnya :
- Tunjungrejo Resmi Ditetapkan Sebagai Desa Maju, Musdes Tegaskan Komitmen Kolaboratif
- Tunjungrejo Resmi Ditetapkan Sebagai Desa Maju, Musdes Tegaskan Komitmen Kolaboratif
- Solidaritas Sosial, Pilar Tak Tertulis dalam Rencana Pembangunan Daerah
- Anti Drugs Scout Festival 2025: Saat Kreativitas Anak Muda Jadi Benteng Negara
- BPRD Lumajang Gelar Bimtek Opsen PKB & BBNKB: Tingkatkan Kapasitas Perangkat Desa dalam Pengelolaan Pajak Daerah
- Tiga Pemuda di Lumajang Rampas Motor Setelah Terlibat Pertikaian
- Pembahasan Perubahan APBD Lumajang Tahun 2025 untuk Sesuaikan Pembangunan dengan Visi Misi Pemimpin Daerah
- Kejadian Perampokan di Toko Emas Lumajang Mengakibatkan Kerugian Signifikan
- Prioritas Utama: Penataan Birokrasi dan Peningkatan Kinerja ASN di Lumajang
- Pengawalan Ketahanan Pangan oleh Polsek Pasrujambe Lumajang, Dukungan untuk Penanaman Jagung bagi Petani
- Bisakah untuk menjernihkan foto ini?
- Halo
- Halo
- Halo
- Topic: Inspektorat Lumajang Time: May 21, 2025 19:00 PM Jakarta Join Zoom Meeting https://us06web.zoom.us/j/89047096227?pwd=DghECDntZbWDYZMOYnIB4ZvPsbBwyN.1 Meeting ID: 890 4709 6227 Passcode: 1234567890