- Kehilangan Kendaraan di Pasar Tanggung Lumajang, Penyelidikan Polisi Sedang Berlangsung
- Pentingnya Menanamkan Semangat Gotong Royong Melalui Kegiatan Pramuka bagi Pelajar Lumajang
- Peningkatan Fasilitas Alun-Alun dengan Anggaran Miliaran Rupiah Dilakukan Kembali
- Perubahan Alun-Alun Tingkatkan Kenyamanan dan Keakraban untuk Semua Kalangan di Kota Lumajang
- Skema Honor Guru Non-NIP dan Guru Ngaji di Lumajang Disiapkan, Koordinasi dengan Pemkab Terus Berlanjut
- Harapan Terbentuknya Kebanggaan Masyarakat Lumajang Melalui Alun-Alun Baru
- Pekerjaan Rehabilitasi Alun-Alun Lumajang Berjalan Lancar Tanpa Mengganggu Aktivitas PKL CFD dan CFN
- Pengaturan Arus Lalu Lintas di Labruk Kidul Dilakukan untuk Mencegah Kecelakaan
- Program Optimasi Pemasaran Produk UMKM Dilaksanakan di Desa Sumberejo oleh Mahasiswa ITB Widya Gama Lumajang
- Aksi Pencurian Mobil Pickup di Kunir Lumajang Terekam CCTV
Saat Warga Sadar, Parit Tak Lagi Diabaikan: Langkah Awal Bangun Desa Tahan Krisis Pangan
Ketahanan pangan bukan lagi semata-mata soal tanam dan panen. Di tengah cuaca yang kian sulit diprediksi dan hujan yang tak menentu, masyarakat mulai menyadari bahwa menjaga ekosistem penunjang pertanian menjadi sama pentingnya dengan aktivitas budidaya itu sendiri. Kesadaran itu tumbuh di Dusun Krajan, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Image: Saat Warga Sadar, Pa...
Ketahanan pangan bukan lagi semata-mata soal tanam dan panen. Di tengah cuaca yang kian sulit diprediksi dan hujan yang tak menentu, masyarakat mulai menyadari bahwa menjaga ekosistem penunjang pertanian menjadi sama pentingnya dengan aktivitas budidaya itu sendiri. Kesadaran itu tumbuh di Dusun Krajan, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Rabu (9/7/2025), warga bersama Babinsa Koramil 0821-09/Candipuro, Serda Moh. Turmudzi Abdullah, bergotong royong membersihkan parit sepanjang 825 meter yang mengalir di kanan-kiri jalan dusun.
“Warga makin paham, ketahanan pangan tidak cukup hanya mengolah tanah dan menanam. Menjaga saluran air seperti ini justru pondasi awalnya. Kalau parit tersumbat, air bisa menggenangi sawah dan merusak tanaman. Apalagi sekarang musim hujan tak bisa ditebak,” ujar Suwono, Kepala Dusun Krajan.
Pernyataan Suwono mencerminkan transformasi cara pandang masyarakat desa terhadap ketahanan pangan. Di tengah tantangan perubahan iklim, mereka tidak hanya bergantung pada panen semata, melainkan mulai fokus pada keberlangsungan sistem pendukung, termasuk drainase dan irigasi.
Kerja bakti ini dilakukan secara manual menggunakan alat-alat sederhana seperti cangkul dan sabit. Lumpur, sampah, serta sedimen yang menyumbat aliran parit diangkat dan dibersihkan. Meskipun sederhana, kegiatan ini berdampak besar bagi produktivitas pertanian warga.
Babinsa Serda Turmudzi menegaskan bahwa keterlibatan TNI dalam kegiatan tersebut adalah bagian dari pendampingan teritorial, sekaligus wujud kepedulian terhadap ketahanan pangan berbasis desa.
“Kami ingin mengajak warga menjaga lingkungan mereka sendiri. Kalau saluran air bersih, sawah tidak tergenang, panen bisa lebih optimal. Ini bagian dari pertahanan non-militer yang mendukung ketahanan nasional,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi ruang belajar kolektif. Banyak warga yang sebelumnya memandang urusan saluran air sebagai hal kecil, kini mulai melihatnya sebagai faktor penentu keberhasilan pertanian.
“Dulu kami baru bergerak kalau parit sudah banjir. Sekarang kami tahu, tindakan pencegahan jauh lebih penting. Kerja bakti seperti ini jadi momen untuk saling mengingatkan,” tutur salah satu warga, Sukirno.
Langkah kecil ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan sejati dimulai dari perubahan kesadaran, bahwa tanah subur tidak akan berarti tanpa sistem air yang berfungsi, dan panen tidak akan berhasil tanpa lingkungan yang terjaga.
Apa yang dilakukan warga Desa Jugosari hari ini adalah refleksi dari masa depan desa-desa produktif Indonesia, tidak hanya bertumpu pada hasil, tapi juga pada upaya merawat proses sejak awal. (MC Kab. Lumajang/Pendim 0821/Wy/An-m)
Sumber : https://portalberita.lumajangkab.go.id/main/baca/aXKGeZVs
Baca Artikel Lainnya :
- Bazar Siaga Pramuka di Lumajang, Hidupkan Semangat Wirausaha dan Gerakkan Ekonomi Rakyat
- Bangun Generasi Emas 2045, Lumajang Gaungkan Literasi Keuangan Sejak Dini
- Gerakan Pramuka, Pilar Ketahanan Nasional di Era Digital
- Gerakan Menabung di Lumajang: 300 Rekening Pelajar Jadi Titik Tolak Inklusi Keuangan
- Rehabilitasi Alun-Alun Lumajang Tidak Ganggu PKL, Ekonomi Rakyat Tetap Hidup
- Kehilangan Kendaraan di Pasar Tanggung Lumajang, Penyelidikan Polisi Sedang Berlangsung
- Penjualan Excavator di Senduro Lumajang Dinilai Sah oleh Kuasa Hukum
- Skema Honor Guru Non-NIP dan Guru Ngaji di Lumajang Disiapkan, Koordinasi dengan Pemkab Terus Berlanjut
- Polisi Selidiki Dugaan Modus Minyak Harga Rp10 Ribu di Desa Salak Lumajang dengan Pemeriksaan 9 Saksi
- Pekerjaan Rehabilitasi Alun-Alun Lumajang Berjalan Lancar Tanpa Mengganggu Aktivitas PKL CFD dan CFN
- https://forms.gle/BBPzpv5YgVeLHuds8
- Topic: Inspektorat Lumajang Time: May 21, 2025 12:00 AM Jakarta Join Zoom Meeting https://us06web.zoom.us/j/89047096227?pwd=DghECDntZbWDYZMOYnIB4ZvPsbBwyN.1 Meeting ID: 890 4709 6227 Passcode: 1234567890 Ubah jam 7 pm
- Halo
- Roti 88
- Halo