- Kematian Tersangka Curwan di Lumajang Disebabkan Asam Lambung Bukan Karena Pukulan
- Kerusuhan Terjadi di Rumah Sakit Bhayangkara Akibat Dugaan Penganiayaan Terduga Pencuri Hewan hingga Meninggal Dunia
- Kericuhan di Mapolres Lumajang Berujung Penahanan 18 Warga Ranuwurung
- Serangan Terjadi di Mapolres Lumajang, Pemicu Kemarahan Oknum Warga Ranuwurung Terungkap
- Penguatan Kolaborasi Riset Melalui Program Visiting Profesor Tahun 2025 Antara Dua Perguruan Tinggi di Jawa Timur
- Patroli Malam Diperketat untuk Cegah Kejahatan dan Balap Liar di Lumajang
- Penggeledahan di Lapas Kelas IIB Lumajang Pastikan Sel Bebas dari Barang Terlarang
- Perayaan Harjalu ke-780 Dimeriahkan dengan Kegiatan Trail Adventure Day di Lumajang
- Persetujuan Raperda APBD 2026 oleh Badan Anggaran DPRD Lumajang dan Rencana Pembahasan Lanjutan
- Seminar Nasional Tentang Upaya Mencegah Kekerasan di Perguruan Tinggi Digelar
Penemuan Gas CO2 dan Metana di Atmosfer Planet K2-18b Tandai Kemungkinan Adanya Hidup Alien

Keterangan Gambar : Penemuan Gas CO2 dan
Judul: K2-18b: Harapan Baru dalam Pencarian Kehidupan Ekstraterestrial
Dalam satu lompatan ilmiah yang menakjubkan, Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) telah memberikan bukti potensial dari atmosfer yang kaya karbon dioksida dan metana di planet K2-18b, sebuah eksoplanet yang berpotensi bisa dihuni dan terletak sekitar 120 tahun cahaya dari Bumi. Penemuan ini telah memicu spekulasi dan harapan terkait kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi.
K2-18b, yang memiliki luas 2.6 kali lebih besar daripada Bumi, dilaporkan memiliki karakteristik yang sangat menarik bagi ilmuwan dan astronom. Berdasarkan pengamatan terkini, permukaan planet ini diduga luasnya ditutupi oleh lautan, kondisi yang bisa mendukung kehidupan seperti di Bumi. Kehadiran gas-gas seperti karbon dioksida dan metana merupakan indikator potensial dari proses biokimia, sering dihubungkan dengan aktivitas biologis di planet kita sendiri.
"Penemuan ini sangat penting," kata Dr. Hana Liu, seorang astrobiolog dari Institut Planologi Luar Angkasa. "Atmosfer yang kaya akan karbon dioksida dan metana mungkin menunjukkan proses kimia yang kompleks atau bahkan kehidupan mikroba. Ini adalah langkah besar dalam pencarian kita untuk kehidupan di luar sistem tata surya kita."
Sementara eksistensi kehidupan di K2-18b masih memerlukan penelitian lebih lanjut, keberhasilan JWST dalam mendeteksi komposisi kimia ini menawarkan wawasan baru dalam studi eksoplanet. Ke depannya, misi lanjutan yang mencakup analisis lebih detail terhadap atmosfer K2-18b diharapkan dapat memberikan bukti yang lebih konkret mengenai potensi habitabilitas dan kehidupan.
Komunitas ilmiah global sangat antusias dengan hasil ini dan berharap bahwa penelitian lebih lanjut akan membawa kita lebih dekat kepada jawaban dari pertanyaan kuno umat manusia: Apakah kita sendirian di alam semesta?
This is aigennews