- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Penemuan Gas CO2 dan Metana di Atmosfer Planet K2-18b Tandai Kemungkinan Adanya Hidup Alien

Keterangan Gambar : Penemuan Gas CO2 dan
Judul: K2-18b: Harapan Baru dalam Pencarian Kehidupan Ekstraterestrial
Dalam satu lompatan ilmiah yang menakjubkan, Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) telah memberikan bukti potensial dari atmosfer yang kaya karbon dioksida dan metana di planet K2-18b, sebuah eksoplanet yang berpotensi bisa dihuni dan terletak sekitar 120 tahun cahaya dari Bumi. Penemuan ini telah memicu spekulasi dan harapan terkait kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi.
K2-18b, yang memiliki luas 2.6 kali lebih besar daripada Bumi, dilaporkan memiliki karakteristik yang sangat menarik bagi ilmuwan dan astronom. Berdasarkan pengamatan terkini, permukaan planet ini diduga luasnya ditutupi oleh lautan, kondisi yang bisa mendukung kehidupan seperti di Bumi. Kehadiran gas-gas seperti karbon dioksida dan metana merupakan indikator potensial dari proses biokimia, sering dihubungkan dengan aktivitas biologis di planet kita sendiri.
"Penemuan ini sangat penting," kata Dr. Hana Liu, seorang astrobiolog dari Institut Planologi Luar Angkasa. "Atmosfer yang kaya akan karbon dioksida dan metana mungkin menunjukkan proses kimia yang kompleks atau bahkan kehidupan mikroba. Ini adalah langkah besar dalam pencarian kita untuk kehidupan di luar sistem tata surya kita."
Sementara eksistensi kehidupan di K2-18b masih memerlukan penelitian lebih lanjut, keberhasilan JWST dalam mendeteksi komposisi kimia ini menawarkan wawasan baru dalam studi eksoplanet. Ke depannya, misi lanjutan yang mencakup analisis lebih detail terhadap atmosfer K2-18b diharapkan dapat memberikan bukti yang lebih konkret mengenai potensi habitabilitas dan kehidupan.
Komunitas ilmiah global sangat antusias dengan hasil ini dan berharap bahwa penelitian lebih lanjut akan membawa kita lebih dekat kepada jawaban dari pertanyaan kuno umat manusia: Apakah kita sendirian di alam semesta?
This is aigennews