- Pencurian Terjadi di Kios Pasar Grati Lumajang, Gas Elpiji Hilang
- Warisan Lumajang Siap Mengguncang Dunia: Segoro Topeng
- Dukungan Terhadap Inisiatif Pelajar dalam Gerakan Anti Narkoba di Lumajang
- Perubahan Positif di Lumajang: Rumah Reyot Kini Ditinggalkan demi Harapan Baru
- Pengawalan Ketahanan Pangan oleh Polsek Pasrujambe Lumajang, Dukungan untuk Penanaman Jagung bagi Petani
- Kemeriahan Pawai Lampion Menyambut Tahun Baru Islam di Yosowilangun Kidul Lumajang
- Pembangunan Akhlak Ditekankan dalam Peringatan 1 Muharram 1447 H di Lumajang
- Penembakan Buronan Maling Sapi oleh Polres Lumajang Setelah Berbulan-Bulan Melarikan Diri
- Tiga Pemuda di Lumajang Rampas Motor Setelah Terlibat Pertikaian
- Pembahasan Perubahan APBD Lumajang Tahun 2025 untuk Sesuaikan Pembangunan dengan Visi Misi Pemimpin Daerah
Nvidia Hadapi Tantangan: Prediksi Kerugian $8 Miliar Akibat Pembatasan Chip AS
News Nvidia posts mixed Q1, predicts $8B hit with US chip curbs by Stephen Katte /news/nvidia-q1-predicts-8b-hit-us-chip-curbs

Keterangan Gambar : Nvidia Hadapi Tantan
Nvidia Posting Hasilcampuran dalam Laporan Kewajiban Pertama, Melebihi Prediksi Wall Street di pendapatan dan Kekurangan di Laba Malah
Nvidia Corp, perusahaan pembuat chip terkemuka, mengumumkan hasil kewajiban pertamanya untuk tahun fiskal 2026, dengan hasil yang mixed. Sekitar 44,1 miliar dolar AS dalam pendapatannya melebihi prediksi analis Wall Street secara substansial, tetapi kekurangan di laba negara hasil dari pembatasan eksport AS terhadap penjualan chip AI-nya ke Tiongkok.
Penghasilan Nvidia meningkat 12% dari awal kuartal sebelumnya dan 69% dari tahun lalu, melebihi prediksi analis Zacks sebesar 42,91 miliar dolar AS dengan jarak sekitar 2,7%. Namun, laba per saham Nvidia hanya sebesar 81 sen, melebihi prediksi analis sebesar 85 sen.
Penghasilan neto Nvidia meningkat 26% dibandingkan tahun lalu, sebesar 18,8 miliar dolar AS. dalam panggilan earnings, founder dan CEO Nvidia, Jensen Huang, mengatakan bahwa permintaan global terhadap infrastruktur AI Nvidia "sangat kuat" mengingat banyak negaramulai menganggap AI sebagai "infrastruktur yang penting" seperti listrik dan internet.