- Seminar Nasional Tentang Upaya Mencegah Kekerasan di Perguruan Tinggi Digelar
- Kecelakaan di Jalan Raya Pasirian Menyebabkan Korban Jiwa dari Kepolisian Jember
- Persidangan Kasus Pencemaran Nama Baik Digelar di PN Lumajang
- Pengelolaan Bumdes Air Tumpak Sewu Sidomulyo Diawasi Ketat Oleh Aparat Polsek Pronojiwo
- Penemuan Mayat Pemuda di Sungai Klakah Diduga Akibat Kecelakaan Tunggal Membuat Warga Gempar
- Dapur Harapan Tingkatkan Gizi Anak di Wilayah Pasrujambe
- Evakuasi Pohon Tumbang yang Menimpa Rumah di Jatiroto Dilakukan Bersama oleh Petugas Keamanan dan Penanggulangan Bencana
- Peninjauan Rumah Warga dan Peresmian Wisata Kopi Jatian Kenong di Lumajang Dilakukan Bersama Kapolsek dan Bupati
- Kecelakaan Tragis di Candipuro Melibatkan Dua Sepeda Motor dan Dump Truck Satu Pelajar Meninggal Dunia
- Siap Menjadi Agen Perubahan, Peran Duta Kamtibmas dari Kalangan Generasi Muda Lumajang
Nvidia Hadapi Tantangan: Prediksi Kerugian $8 Miliar Akibat Pembatasan Chip AS
News Nvidia posts mixed Q1, predicts $8B hit with US chip curbs by Stephen Katte /news/nvidia-q1-predicts-8b-hit-us-chip-curbs

Keterangan Gambar : Nvidia Hadapi Tantan
Nvidia Posting Hasilcampuran dalam Laporan Kewajiban Pertama, Melebihi Prediksi Wall Street di pendapatan dan Kekurangan di Laba Malah
Nvidia Corp, perusahaan pembuat chip terkemuka, mengumumkan hasil kewajiban pertamanya untuk tahun fiskal 2026, dengan hasil yang mixed. Sekitar 44,1 miliar dolar AS dalam pendapatannya melebihi prediksi analis Wall Street secara substansial, tetapi kekurangan di laba negara hasil dari pembatasan eksport AS terhadap penjualan chip AI-nya ke Tiongkok.
Penghasilan Nvidia meningkat 12% dari awal kuartal sebelumnya dan 69% dari tahun lalu, melebihi prediksi analis Zacks sebesar 42,91 miliar dolar AS dengan jarak sekitar 2,7%. Namun, laba per saham Nvidia hanya sebesar 81 sen, melebihi prediksi analis sebesar 85 sen.
Penghasilan neto Nvidia meningkat 26% dibandingkan tahun lalu, sebesar 18,8 miliar dolar AS. dalam panggilan earnings, founder dan CEO Nvidia, Jensen Huang, mengatakan bahwa permintaan global terhadap infrastruktur AI Nvidia "sangat kuat" mengingat banyak negaramulai menganggap AI sebagai "infrastruktur yang penting" seperti listrik dan internet.