Merenda Sehat di Masa Senja: Sinergi PWRI Lumajang dan RS NU Permata Perkuat Layanan Lansia
Di usia senja, menjaga kesehatan tak lagi sekadar urusan fisik. Bagi para purna tugas yang tergabung dalam Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kecamatan Lumajang, hidup sehat kini mencakup tubuh, pikiran, dan hati. Semangat inilah yang digaungkan dalam rapat pleno PWRI pada Rabu (10/7/2025), di Sekretariat Kabupaten Lumajang, sebagai bagian dari peringatan HUT ke-63 organisasi tersebut.

Image: Merenda Sehat di Mas...

Di usia senja, menjaga kesehatan tak lagi sekadar urusan fisik. Bagi para purna tugas yang tergabung dalam Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kecamatan Lumajang, hidup sehat kini mencakup tubuh, pikiran, dan hati. Semangat inilah yang digaungkan dalam rapat pleno PWRI pada Rabu (10/7/2025), di Sekretariat Kabupaten Lumajang, sebagai bagian dari peringatan HUT ke-63 organisasi tersebut.

Ketua PWRI Kecamatan Lumajang, Maduratni, mengakui bahwa seiring bertambahnya usia, berbagai keluhan fisik kerap menghampiri para anggota. Namun ia menegaskan bahwa usia bukan penghalang untuk tetap aktif dan sehat, selama ada komitmen bersama dan dukungan layanan kesehatan yang berkelanjutan.

“Kami menggandeng RS NU Permata untuk memberikan layanan kesehatan secara terjadwal. Ini adalah bentuk nyata dari tekad kami menyongsong HUT ke-63 PWRI dengan semangat ‘bersatu, bersaudara, berdaya guna, sehat, dan sejahtera’,” ujar Maduratni dalam sambutannya.

Tidak hanya layanan fisik, Maduratni juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan qolbu atau hati. Ia menyampaikan pesan kepada seluruh anggota agar tetap merawat ketenangan batin sebagai kunci hidup sehat di usia lanjut.

Pesan tersebut mendapat respons serius dari perwakilan RS NU Permata, Ahmad Subari, yang hadir dalam kesempatan tersebut. Ia menegaskan bahwa penyakit qolbu bukan sekadar istilah religius, melainkan bagian integral dari kondisi psikologis yang dapat berdampak pada kesehatan fisik.

“Kami siap memberikan layanan kesehatan yang holistik. Tidak hanya medis, tapi juga rohani. Penyakit hati seperti stres, iri, atau rasa cemas jika tak ditangani bisa menurunkan imunitas dan memperburuk kondisi fisik,” tegas Subari.

Langkah kolaboratif antara PWRI dan RS NU Permata ini menjadi contoh penting bagaimana komunitas lansia bisa diberdayakan lewat pendekatan terintegrasi fisik dan spiritual. Ini sejalan dengan tren pembangunan kesehatan lansia secara nasional yang mengedepankan pelayanan menyeluruh (komprehensif), sesuai amanat UU No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia.

Tak hanya itu, sinergi ini juga menunjukkan bahwa purna tugas bukanlah masa berakhir, melainkan awal dari fase kehidupan yang tetap produktif, berdaya, dan bermakna. Dengan dukungan kesehatan berkelanjutan dan ruang spiritual yang terjaga, para lansia Lumajang membuktikan bahwa masa senja tetap bisa direnda dengan cahaya harapan. (MC Kab. Lumajang/Efendi/An-m)

Sumber : https://portalberita.lumajangkab.go.id/main/baca/aXKGepBq

Baca Artikel Lainnya :