Ranu Kumbolo Menanti, BB TNBTS Ajak Pendaki Jadi Mitra Penjaga Alam
Harapan para pecinta alam untuk kembali menyapa keindahan Gunung Semeru akhirnya terwujud. Melalui surat pengumuman Nomor: PG.9/T.8/BIDTEK/KSA.5.1/B/05/2025, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan bahwa jalur pendakian Gunung Semeru resmi dibuka kembali mulai 18 Mei 2025, dengan batas akhir pendakian hingga Ranu Kumbolo.

By Adminpmd 18 Mei 2025, 20:16:46 WIB | 👁 7 Pemerintah Daerah
Ranu Kumbolo Menanti, BB TNBTS Ajak Pendaki Jadi Mitra Penjaga Alam

Image: Ranu Kumbolo Menanti...


Harapan para pecinta alam untuk kembali menyapa keindahan Gunung Semeru akhirnya terwujud. Melalui surat pengumuman Nomor: PG.9/T.8/BIDTEK/KSA.5.1/B/05/2025, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan bahwa jalur pendakian Gunung Semeru resmi dibuka kembali mulai 18 Mei 2025, dengan batas akhir pendakian hingga Ranu Kumbolo.

Pembukaan ini merupakan hasil pertimbangan matang dari pihak berwenang setelah status aktivitas Gunung Semeru ditetapkan pada Level II (Waspada) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Momen ini bukan hanya sekadar pembukaan akses wisata, melainkan momentum untuk menumbuhkan kesadaran baru dalam berwisata alam yang bertanggung jawab dan mencintai lingkungan.

“Setiap pendaki kini wajib mendaftar secara online melalui situs resmi https://bromotenggersemeru.id paling lambat dua hari sebelum pendakian,” terang Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Sabtu (17/5/2025).

Menurutnya, dengan kuota 200 orang per hari dan durasi pendakian 2 hari 1 malam, seluruh pendaki juga diwajibkan mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) Pendakian demi menjamin keselamatan dan kelestarian alam.

Langkah ini sejalan dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2024 dan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor 2 Tahun 2024, yang menegaskan pentingnya pengelolaan kawasan konservasi berbasis keadilan tarif dan perlindungan ekosistem.

"Pendakian Gunung Semeru kini dikategorikan sebagai kunjungan taman nasional kelas II, sebuah pengingat bahwa petualangan alam tidak lepas dari tanggung jawab pelestarian," terang dia.

Lebih dari sekadar mendaki, pembukaan jalur Semeru adalah panggilan untuk mendidik diri menjadi wisatawan bijak, memberdayakan komunitas lokal, mencerahkan cara pandang terhadap pentingnya konservasi, dan memupuk nasionalisme melalui kecintaan pada warisan alam negeri ini.

"Mari mendaki dengan hati, menapak dengan bijak, dan pulang membawa nilai," ajaknya. (MC Kab. Lumajang/An-m)

 


Sumber : https://portalberita.lumajangkab.go.id/main/baca/aXKFfpRq

Baca Artikel Lainnya :

  1. Dukungan Emosional dan Sosial Jadi Pilar Utama Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus
  2. Bupati Lumajang: Pendidikan Harus Maju Tanpa Kehilangan Akar Budaya
  3. KALIBER 99: Gerakan Literasi dan Tani Lintas Iman yang Menjadi Teladan Moderasi Beragama dari Rowokangkung
  4. Upaya Terpadu Pulihkan Ekosistem Pasca Erupsi Gunung Semeru di Lumajang
  5. Jemblem Crypsi: Cita Rasa Tradisional yang Tetap Renyah di Tengah Gempuran Zaman
  6. Kerja Sama Antara Aparat dan Pendidik dalam Membersihkan Reruntuhan Sekolah di Lumajang
  7. Ranu Kumbolo Siap Disambangi Setelah Pembukaan Gunung Semeru
  8. Insiden Penyerangan Terjadi di Depan Warung, Seorang Perempuan Dikenai Bacokan
  9. Transformasi dari Keterpurukan Menuju Harapan: Kerja Sama Rehabilitasi Semeru dengan Komunitas Setempat
  10. Pencarian Dilanjutkan Besok Setelah Insiden Tenggelam di Dam Tekung Saat Mencari Kepiting
  11. Siapa kami
  12. Tes
  13. Cek
  14. Mas Abdi.....
  15. Tes


View all comments

Write a comment

Kanan - Iklan Sidebar