- Tersangka Kasus Pelecehan Seksual Anak Ditemukan di Lumajang, Melibatkan Seorang Guru Honorer
- Kecelakaan Bus Ladju di Lumajang Akibat Sopir Meninggal Mendadak, Menabrak Pohon dan Masuk ke Pekarangan Warga
- Dukungan Terhadap Ranupani untuk Menjadi Desa Tangguh Bencana oleh Komisi B DPRD Lumajang
- Sosialisasi Sanitasi Aman di Lumajang: Penekanan pada Pentingnya Penyedotan Tinja Secara Berkala
- Penutupan Musim Tanam 2025 di Gunung Lemongan Lumajang Melalui Do'a Lintas Iman
- Pria di Lumajang Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Penipuan Gadai Mobil
- Selokambang: Ruang Pemulihan Alami yang Menjadi Tujuan Wisata Baru
- Warga Sumberwuluh Tingkatkan Kewaspadaan dan Kerja Sama Hadapi Ancaman Tanggul Terkikis oleh Lahar Dingin
- Operasi Pencarian Korban Kecelakaan Laut di Pantai Bambang Berakhir
- Pembentukan Desa Tangguh Bencana di Ranupani oleh BPBD Resmi Dilaksanakan
Dominasi Startup AI dalam Pendanaan VC Global Q1 2025
AI Startups Dominate Global VC Funding in Q1 2025: Pitchbook https://cryptonews.com/news/ai-startups-dominate-global-vc-funding-in-q1-2025-pitchbook/

Keterangan Gambar : Dominasi Startup AI
Artificial intelligence startups menguasai pasar pendanaan VC global di awal tahun 2025. Menurut laporan Pitchbook, AI dan machine learning companies menerima 57,9% dari semua pendanaan VC di seluruh dunia di Q1, lebih dari dua kali lipat sebesar 28% yang terlihat di periode yang sama tahun lalu.
Dalam total, sektor AI mendapatkan $73 miliar di awal tahun, lebih dari setengah dari total nilai transaksi startup AI yang terjadi di tahun 2024. Pendapatan tersebut didominasi oleh OpenAI, yang menutup round pendanaan rekorm $40 miliar yang dipimpin oleh SoftBank pada 31 Maret.
Investor tampaknya bisanya betting pada pemimpin pasar awal sebagai kompetisi di ruang intensif. "Investors masih memiliki masalah FOMO AI," kata Pitchbook, seolah-olah takut ketinggalan menjadi faktor yang mempercepatkan peluang pendanaan.
Namun, tidak semua suara di industri sama optimis. Nnamdi Okike, co-founder dari 645 Ventures, merasa bahwa pendapatan cepat dapat memunculkan nilai yang tak rasional. "Banyak VC funds hanya mengatakan, 'Hey, ini hanya bisa naik.' Dan itu biasanya menjadi resep kegagalan," katanya.